Labels

Dec 25, 2014

Stand By Me Doraemon (Please, I'm Serious!)

Entah kenapa saya malah pengen bikin postingan yang ini dulu daripada postingan yang sudah saya persiapkan sejak lama tentang kuliah saya. Stand By Me Doraemon.


Saya nggak ingat kapan saya mulai nonton dan kenal Doraemon. Lamaaaaaa sekali, mungkin sejak TK atau sebelum masuk TK. Setiap Minggu mulai jam 6 pagi, saya duduk manis depan TV nonton kartun. Doraemon mulai jam 8 seingat saya. Komik pertama yang saya beli ketika umur 6 tahun juga Doraemon. Boneka pertama yang benar-benar saya pengen juga Doraemon. Saya emang nggak nge-fans banget sama Doraemon, but as a figure I grew up with, he is just special!

Kemudian film-filmnya bermunculan. Film pertama yang saya tonton adalah Doraemon: Nobita dan Legenda Raja Matahari. Terus banyak lagi yang muncul tapi saya udah nggak ngikutin lagi. Bosan. Dan juga karena saya udah tambah gede, udah jarang nonton Doraemon.

Ketika akhirnya terpengaruh gambar Doraemon versi 3D, saya nonton juga film ini. Pertamanya kayak nonton sejarah bagaimana Doraemon dan Nobita bertemu. Nggak banyak berbeda dengan yang kita tonton di TV atau baca di komik, tokoh-tokohnya yang muncul ya itu-itu aja. Nobita masih si anak pemalas kelas lima yang bisanya cuma nangis minta pertolongan Doraemon, Suneo dan Giant are still the bullies, Shizuka masih si anak cantik yang disukai banyak anak, dan yang lain-lain dan yang lain-lain.

Ketika sampai di bagian tengah menuju akhir, saya liat sisi lain Nobita. Bagaimana dia mencoba melawan Giant, gimana dia nolong Shizuka di tengah badai Salju, tanpa Doraemon. Bagaimana Nobita berusaha menjadi lebih baik demi masa depan dia. Ini belum pernah saya lihat di cerita-cerita Doraemon sebelumnya.

Ketika Doraemon bilang dia nggak bisa tinggal lagi dengan Nobita, saya juga merasa kehilangan. Aneh rasanya lihat Nobita nggak sama-sama Doraemon. Rasanya kayak.. Doraemon nggak cuma ninggalin Nobita, tapi saya juga! Kayak.. nggak bakal liat lagi Doraemon. Saya nggak mau!


Film Stand By Me Doraemon ini benar-benar seperti mesin waktu di dalam laci Nobita. Saya merasa diajak kembali ke masa kecil saya dengan setting hari Minggu pukul 8 pagi di depan TV. Bedanya, saya nangis nonton film ini. Saya nggak ikhlas kalau Doraemon meninggalkan Nobita, meninggalkan kami yang pernah menghabiskan pagi liat bagaimana Nobita bermanja-manja dengan Doraemon minta dikasih gadget dari abad ke-22 buat merebut hati Shizuka atau ngalahin Giant dan Suneo.


Setelah sekian lama saya bosan, sekarang saya tidak pernah sesayang ini dengan Doraemon.


10 out of 10? Nah, 12 out of 10! :')


pict : everywhere on Internet

Dec 13, 2014

Setahun

Tanggal 6 kemaren, saya mimpi lagi jalan-jalan dalam sebuah lorong, terus ketemu seseorang. Saya menyapa dia, "Hai Dan!", gitu. Dia balas melambaikan tangan juga. Terus pas saya lihat lebih dekat, ternyata orangnya udah tua, rambutnya udah putih. Orang itu cuma senyum aja.

Tanggal 6 Desember, setahun lalu, hari itu hari kecelakaan kamu ya, Dan?
 


Nov 28, 2014

Akhir Semester Is Heeeereeeeee~

Masih banyak yang mau dikerjain : artikel ini itu, portofolio ini itu. CUMA TINGGAL SEMINGGU BUAT GARAP GINIAN TUHAAAAN DI MANA KAU BERADAAAA T.T

Btw ntar saya mau bikin review semester pertama ah, biar gaul. Yuk babay.

*Nge-Update juga*
Oiya, nungguin Ken bikin Liebster Award, cuma punya Fito dan Locen yang udah jadi. Baca di sini punya Fito dan baca di sini punya Celina pokonya visit blog mereka yah, seru pol isinya! 

Oct 26, 2014

Cuma Prakiraan Cuaca

Cuaca akhir-akhir ini labil banget.. yang mendung tapi ga ujan, yang cerah tiba-tiba ujan, yang cerah tapi ga ujan, yang ujan tapi ga cerah (yaelah.. *facepalm*). Jadi, biar pepatah "sedia payung sebelum hujan" bisa jadi "literally", saya googling prakiraan cuaca buat seminggu ke depan.

Tapi emang dasar iseng, saya juga googling prakiraan cuaca di kampung mas bule, Finlandia. Walhasil, lihatlah capture-an saya di bawah ini..

Finlandia - Indonesia
Tuhan Maha Besar! *-*

Oct 19, 2014

Laptop Rusak :((

Mamamia!

Sebenernya ada banyak banget yang pengen ditulis, cuma karena tugas numpuk dan harus dicicil kebarengan sama acara Bulan Bahasa Sastra, jadi... haaaaahhh... tunda lagi ngeblognya.

By the way, hari ini ceritanya pengen nulis sedikit.. gara-gara mas bule yang sebelumnya bilang excited tapi malah tidur seharian hari ini.. yang pas banget ulang tahun ke-3. Jangan percaya pria seutuhnya, wahai para tuna asmara! *lah kenapa malah nyebut tuna asmara? -_-*

Nah, kegiatan menulis ini juga terhambat.. gegara.. laptop.. yang sudah menemani saya 4 tahun terakhir.. rusaaaakkkk :((( LCD-nya pecah gitu, man! Dan pas banget lagi ga punya duit buat bawa ke mas-mas tukang servis lepi, buat ganti LCD.. hiks. Jadi harus nabung dulu gitu. Mana katanya kalo ganti LCD selain mahal, lama lagi servisnya. Bisa sebulan katanya, Mak! Mak, gimanalah ini tugas Sejarah Sastra Indonesia dan Filsafat Ilmu-ku, Mak!? Keluar ingus lewat mata lah saya bisa-bisa *itu namanya air mata, bukan ingus, lebay*

Btw inilah penampakan laptop  sesudah LCD-nya pecah

Bukan sulap bukan sihir! Lihat yang dilingkar merah!


Keren bok! Itu pecahnya heboh banget sampe kayak kebelah gitu layarnya. Kayaknya alamat nunggu akhir taun ini benahin laptopnya *elus laptop, elus dompet*. Sekarang laptop ini nggak lagi dibawa ngampus, jadi kalo ngerjain tugas dadakan.. pinjem temen, muahaha! Abis takut ntar makin parah, kan sakitnya di sini *elus kantong*

P.S : Ada yang tahu tempat jual LCD sekalian pasang yang murah ga? Daerah Malang gitu.. sekalian kalo bisa harganya di bawah 500k gitu? *yeee nawar -_-*




Oct 4, 2014

Meniti Bianglala

Minggu lalu saya baca buku judulnya "The Five People You Meet In Heaven" hasil pinjeman di puskot (perpus kota). Di Indonesia, buku ini judulnya "Meniti Bianglala".

Ada beberapa jenis buku yang mempengaruhi saya. Hunger Games series misalnya.. buku yang ceritanya bisa saya bawa dalam mimpi. To Kill A Mockingbird (Harper Lee) dan The Confession (John Grisham) buku-buku yang bikin saya jantungan karena ceritanya luar biasa.

"The Five People You Meet In Heaven" adalah tipe buku yang membuat saya menangis.


Secara garis besar, ceritanya tentang Eddie yang meninggal dalam sebuah kecelakaan di taman hiburan, kemudian ia bertemu 5 orang dalam alam baka. Lima orang tersebut adalah orang-orang yang pernah "bersinggungan" dengannya ketika Eddie masih hidup dan masing-masing akan mengajarkan pelajaran hidup.

Kesampingkan sebentar saja perkara surga dan neraka. Saya bukan penganut kepercayaan Buddhist, Taoisme dan Confucian. Buku ini mengandung 3 unsur itu.  Bacalah, bukan masalah agama ini, tapi masalah bagaimana kita seharusnya memaknai hidup.

Bagian yang membuat saya menangis adalah.. ketika Eddie ketemu orang kedua, Kapten. Ketika si Kapten bilang bahwa ketika kita mengorbankan sesuatu yang berharga, kita tidak benar-benar kehilangan hal itu. Kemudian si Kapten bilang,

"Aku menepati janjiku. Aku tidak meninggalkanmu."

Sebelumnya, Kapten bilang sama prajuritnya kalo di medan perang, dia nggak bisa janji bakal membawa mereka pulang dengan selamat, tapi dia janji sama prajuritnya, nggak akan ada prajurit yang ditinggalkan. Si Kapten mengorbankan dirinya. Dia mati.. nginjek ranjau darat... *saya coba nahan air mata T.T*

Buku ini mengingatkan saya pada seseorang. Pas sekali, Ken kemaren posting tentang dia juga.

Dany.. Semoga kita ketemu lagi ya..

""It is because the human spirit knows, deep down, that all lives intersect. That death doesn't just take someone, it misses someone else, and in the small distance between being taken and being missed, lives are changed."

- The Five People You Meet In Heaven (Mitch Albom)

Sep 10, 2014

Dapet Liebster Award

Ah Mamen, ketika denger 'liebster', saya jadi inget dulu jamannya belajar bahasa Jerman di SMA. Dan ujung-ujungnya berakhir dengan teman-teman saya melafalkan kata-kata cinta yang unyu sekali.. perlu diingat anak kelas saya laki-lakinya hanya 2, 14 lainnya perempuan. Kami harus belajar berbagi.

Mari skip pembukaan di atas. Lupakan lupakan! Oke, mari kita lihat...




Yak jadi saya kemaren dapet Liebster Award dari teman saya, Fathur. Sebenernya saya pernah liat blog-blog lain yang juga berliebster-liebster ria dan kelihatannya seru juga karena ada bagian narsisnya :p Eh, gataunya saya dapet juga. Oke, jadi
liebster award ini adalah sejenis penghargaan yang di berikan para blogger ke blogger lainnya. <-- ngopy dari Fathur, mwahaha. Makasiii Fathur!!! *bows*

Nah, ini aturan mainnya : 
  1. Post award ke blog kamu (gambar unyu di atas)
  2. Ucapain makasih kepada blogger yang udah ngenalin award ini dan link back ke blognya
  3. Nulis 11 hal mengenai diri sendiri
  4. Jawab 11 pertanyaan yang di berikan ke kamu
  5. Dan terakhir pilih 11 blogger yang pengen kamu kasih award ini, kemudian berikan 11 pertanyaan kepada mereka
  6. Gak boleh nge-tag award balik lo ya ^^
Ah tapi saya nggak punya banyak temen blogger, jadi saya pilih 3 orang aja, gapapaa yaaa.. Mereka adalah... Celina, Ken, dan Fito. Sebenernya agak ragu sih, kalo mereka mau repot-repot bikin juga, tapi ayo lakukan sajalah!

Selanjutnya adalah.. 11 hal mengenai diri sendiri. Where should I begin...

1. Baru 19 tahun tapi merasa sudah tua. Hal ini disiasati dengan pura-pura masih berusia 17. 

2. Tahun ini saya mulai ikut donor darah. Nggak ada alasan khusus kenapa pengen ikut donor darah, hari itu pengen aja ke PMI terus donor. Cuma kalo ditanya orang jawabnya yang klise gitu.. pake bawa alasan kemanusiaan segala. Btw, golongan darah saya B.

3. Madly in love dengan buku-buku karya Lemony Snicket (A Series of Unfortunate Events). Jujur saja, saya pecinta fiksi anak terjemahan. Pengen banget suatu saat nanti bisa jadi tukang alih bahasa Lemony Snicket. Kalo dari lokal, saya suka cerpen-cerpen A.A Navis.

4. Alasan kenapa saya bisa kuliah di sastra Indonesia adalah.. karena dulu pas ngisi jurusan, saya ikutan temen saya, tapi dia justru nggak masuk sasindo. Tapi ambil hikmahnya saja.. dari sini saya bisa bikin rencana baru jadi pengajar BIPA. Semoga tercapai, amin.

5. Human version of sloth. Pemalas tingkat dewa. Kadang merasa otak saya bekerja lebih keras ketika malam hari.

6. Percaya bahwa kesan pertama tidak selalu penting, karena kesan pertama biasanya salah. Saya misalnya, bukan pertama kali saya dikatain "awalnya baik-baik ya anaknya, ternyata gila juga". Percayalah, bahwa kesan pertama bisa dibuat-buat.

7. Berharap suatu saat dibolehin pelihara kucing atau singa.

8. Language learner. Saat ini saya sedang memulai belajar bahasa Perancis, Spanyol, dan Suomi (Finnish). Di sisi lain berusaha bisa lancar ngomong bahasa Inggris dan bahasa Jerman. Saya sendiri kuliah di sastra Indonesia.

9. Bermimpi tinggal di Finlandia atau Inggris suatu hari nanti, bukan karena pacar saya orang Finlandia.

10. I'm not a music enthusiast, tapi saya menikmati musik pop rock, alternative, dan klasik. Saya bukan bagian dari mereka yang tidak bisa hidup tanpa musik, saya lebih tidak bisa hidup tanpa makanan. Band favorit saya Panic!At The Disco, All Time Low, dan Coldplay. Musik klasik yang paling saya suka.. punya Brahms.

11. Old soul, old fashioned. Gandrung dengan 60's-90's music, fashion dan film.

Sekarang saatnya jawab pertanyaan Fathur, eng ing eeeeng....

Apa yang kamu lakuin kalo lagi patah semangat?

Tidur!  Beneran! Harus dicoba! Soalnya kalo tidur, saya membiarkan diri saya rileks, bebas, nggak memikirkan hal-hal berat. Ketika bangun memang masalah nggak langsung hilang, sih. Tapi seenggaknya ada perasaan ringan sedikit :p

Hal apa yang bisa membuatmu sangat bahagia?

Hmm.. banyak! Misalnya, ketika.. bisa beli cilok pas ada jam kosong kuliah. Ketika bisa tidur cukup padahal tugas lagi banyak-banyaknya. Ketika bisa bikin guyonan yang nggak garing. Ketika SMS dibales dengan cepat, terutama ketika lagi perlu-perlunya. Bahagia itu sesimpel itu aja.

Hal unik di dalam dirimu yang menurutmu beda dari orang lain itu apa?

Anti basa-basi. Bukan karena nggak bisa tapi nggak tau basa-basi itu gimana. Gara-gara sifat ini malah orang cenderung mikir saya nggak sopan  -_- Jadi ujung-ujungnya sering jadi salah paham sama orang *curhat*

Suka film genre apa?

Nggak ada genre favorit. Saya nonton film berdasarkan mood pengen nonton apa. Pernah satu waktu pengen nonton film action pas udah di tengah-tengah pengen nonton komedi di bioskop sebelah.

Menurut kalian, blogfathur itu seperti apa sih?

Eaaaak Fathur narsis! Blogfathur itu... agamis banget. Beda deh sama blog slengekan punya saya. Punya Fathur lebih banyak pesan moralnya.  

Dan kira-kira apa yang harus saya tingkatkan untuk blogfathur?

Maju terus pantang mundur!  

Suka baca novel atau nonton filmnya ? ( pilih salah satu )

Nonton setelah baca atau baca setelah nonton.  Biasanya sih baca dulu baru nonton :p 

Jenis teman yang kamu sukai seperti apa? 

Pertanyaan kayak gini susah ya. Teman yang sama. Sama gilanya, sama serunya, sama asiknya. Yang tahu bahwa saya memang kasar bukan karena dibuat-buat tapi emang nature-nya begini, dan mereka nggak ngejauhin saya cuma karena hal kayak gitu -_-a

Pilih cuaca panas atau hujan? 

Hujaaaan! Kalo saya lagi tidur di rumah sih. Atau lagi di ruangan tertutup. 

Seandainya kalian lagi dapat undian berhadiah. Dapat 3 tiket untuk jalan-jalan. Kebetulan 1 tiketnya harus ngajak saya. Hehe.. 1 tiketnya lagi untuk siapa? Dan mau jalan-jalan kemana nih? ( sebutin alasannya ya )

Emang Fathur agensinya ya? ._. Saya punya dua orang teman yang saya nggak bisa memilih satu diantaranya. Maka saya akan membagi tiket saya dengan salah satu dari mereka, biar aja duduk sekursi berdua, tidur seranjang berdua, atau malah urunan beli tiket buat dia yang penting mereka ikut. 

Untuk tempatnya.. saya pengen Bali. Atau RAJA AMPAT!! Bali karena di sana banyak barang bagus dan murah. Dan Raja Ampat karena saya pengen belajar diving. Satu lagi, Finlandia.. oh Amerika juga! :')

Lebih suka jalan-jalan ke gunung atau pantai ?( pilih salah satu ) dan alasannya apa?

Oh my... saya pengen milih dua-duanya tapi karena saya nggak pernah naik gunung, saya pilih pantai aja. Saya suka laut, karena laut itu luas sekali! It always makes me wonder how it feels to sail across it :")

Okeeey selesai! Sekarang untuk teman-temanku yang mendapat giliran selanjutnya, ini pertanyaan kepo saya buat kamu. Oh, tolong kasih alasan di setiap pertanyaannya yaaaaa :')

1. Kalau kamu bisa kembali ke satu hari di masa lalu, hari apa yang kamu pilih?
2. Kalau bisa dilahirkan kembali dan ditakdirkan jadi binatang, kamu mau jadi binatang apa dan kenapa?
3. Film favorit kamu apa?
4. Kalau kamu bisa menciptakan es krim baru, bahan apa dan rasa yang gimana yang kamu mau?
5. Kamu adalah peserta Hunger Games, senjata apa yang kamu pilih dan apa yang akan kamu lakukan?
6. Kalau kamu sekarang ada di tahun 1980-an, pakaian dan gaya model gimana yang akan kamu kenakan?
7. Olahraga favorit?
8. Kalo dikasih kesempatan keliling Indonesia, daerah mana yang kamu kunjungi pertama kali?
9. Ada sepiring martabak di meja makan, kamu lagi laper tapi kamu nggak tahu itu punya siapa dan dapet darimana, apa yang bakal kamu lakukan?
10. Tahu atau tempe? Kenapa?
11. Andaikata kamu anak band, antara vokalis, gitaris, bassis, drummer, kamu bakal milih jadi apa?

Awwwwyeaaaah! Selesai!! Semoga cepat dapat balasan dari Ken, Locen, dan Fito ya :') 

Sep 9, 2014

Aku Suka Kamu Soalnya...

*Repost dari tumblr saya , sekali-kali promosi tumblr di blog sendiri gapapa dong :p*
 
Hi again! Saya sudah mahasiswi sekarang!
 
Sekarang ini nggak akan saya bahasa gimana cerita ospek, maba stuff, atau tugas-tugas yang banyaknya ngalah-ngalahi jumlah bulu hidung tetangga. Tapi cinlok.

Bukan miniatur bakso yang dimakan pake saos. Cinlok, ada ‘N’-nya.

Kuliah baru masuk 4 minggu sampai seorang teman saya bilang, “Kayaknya di kelas ini bakal ada yang cinlok deh.” dan bukti-bukti sudah tersebar sana-sini.

Lucu rasanya pas merhatikan teman-teman baru saya ini terbukti emang suka seseorang di kelas yang sama. Kemana-mana nempel. Sedikit-sedikit cerita si dia yang padahal duduknya cuma beda 3 kursi.

Terakhir kali saya suka sama anak sekelas itu pas SD. Dengan teman sebangku saya yang sekarang kalo ketemu malah nggak saling sapa… nggak tau kenapa.

Sekarang kapok. Jangan sampe nggak saling sapa cuma gara-gara orang lain malu pernah saya sukai. I enjoy seeing my fellas fall in love with each other aja sekarang ini. Saya belum tertarik taksir-menaksir. Selain gara-gara nggak ada yang ditaksir, saya kasian sama mereka, para korban saya. Bisa-bisa trauma liat ada perempuan seperti saya. Dan saya bukan tipe yang taksir-able. Lagipula, kebanyakan mereka adek kelas saya semua usianya T.T

So here I am now, mendengar curhatan cinlok sambil menerka-nerka mana anak yang mereka maksud. I wait myself to find the right time and the right person to say “Aku suka kamu soalnya kamu semanis pisang susu”.

P.S : Kenapa pisang susu? Saya belum pernah ketemu pisang susu yang rasanya asam.

Aug 21, 2014

Oh What's in A Name?

What's in a name? that which we call a rose By any other name would smell as sweet;

-- Shakespeare, Romeo and Juliet, Act II, Scene I.

Apalah arti sebuah nama? Mawar dalam nama lain akan sama harumnya. 

Di offering ada 2 mahasiswa yang bernama "Dinar". Dua-duanya sama-sama perempuan. Yang Dinar satu cantik, rambutnya lurus, langsing, kulitnya kuning langsat. Dinar satunya jauh dari gambaran sempurna seorang perempuan. Karena itu, saya mengalah dan dengan pasrah dipanggil dengan nama SMA.. Mei, atau dengan liar dipanggil Meme. Ah apalah arti sebuah nama.. Dinar dalam nama lain akan sama orangnya.

By the way.. ada hal lain tentang nama yang kadang-kadang bikin saya heran.

Permulaan yang buruk itu dimulai dari kelas 2 SMA ketika seorang panitia lomba debat mengirimi saya SMS, "Siang dek, saya Dio". Setelah nanya-nanya tentang mekanisme lomba, saya tutup smsnya dengan, "Makasih ya, Mas". Besoknya ketika ketemu pelatih saya yang saya panggil Mas L, saya cerita-cerita tentang SMS mekanisme lomba. Mas L mengungkapkan kesalahan saya.. "Dio itu cewek lho." *-* How on eaaaaarth a girl named Dio???? *---*

Kemudian, tahun berikutnya. Saya ikut workshop EinBlick (kayaknya saya sering cerita EinBlick, ya?). Sebelum ikut workshop, ada list nama peserta. Di situ ada nama yang terdengar tampan, "Pradhika". Saya (dan ternyata bukan hanya saya), yang membayangkan Pradhika, laki-laki ganteng dan keren. Hari H kedatangan dan perkenalan. Si Pradhika memperkenalkan diri : cewek cantik asal Bandung. Lagi-lagi.. perempuan.

Kesalahan bodoh terulang lagi ketika akhirnya kuliah. Pas malem-malem ada SMS masuk. Si doi bilang namanya Sandra, yang notabene ketua offering. Namanya Sandra, pasti cewek ini! Pede saya balas SMS "Makasih mbak". Di balas "aku cowok lho". Sandra. Laki-laki. Kemudian terngiang-ngiang kesalahan sebelumnya, yang manggil Dio, "mas". Yang ngira Pradhika itu cowok. Yang bales SMS Sandra pake kata-kata "mbak".

Rasanya pengen bilang, Sandra.. coba namamu tukar sama mbak Dio, atau Pradhika. Kayaknya lebih cocok. Mbak Dio, Pradhika coba nama kalian jadi Sandra. Lebih cantik lagi, deh.

Aaaa but what's in a name anyway? Sudahlah, udah begitu adanya.

Aug 18, 2014

Mapala

Setelah selesai ospek, akhirnya kuliah dimulai. Maba. Maba. Maba. Setua ini baru jadi maba. Gapapa, asal bisa ngampus, asal bisa cari ilmu.

UKM!! Sebenernya saya pengen ikut UKM yang seru. Saya bosen gitu ikut kegiatan kayak menulis, teater, debat kayak jaman-jaman SMA. Saya tertarik ikut kegiatan mahasiswa pecinta alam. Pas promosi kemaren mereka kayaknya seru banget. Tapi tipikal mapala lah : rambut gondrong, slengekan, berisik, liar tapi solid dan pantang mundur. Kayaknya rumor anak mapala jarang mandi agak sedikit benar.

Mereka nggak kayak promo UKM yang lain, nggak menunjukkan segudang prestasi yang telah diraih, nggak ada backsound yang bersemangat. Mereka cuma menayangkan video mereka di alam bebas. Tiga menit durasi rafting, panjat tebing, mendaki and all those stuffs. Lalu sesi tanya-jawab. Promosi diakhiri dengan kata-kata yang merubah hidup saya, "Ingatlah, Tuhan bersama orang-orang yang berani". Lalu salam dan sampai jumpa.

"Tuhan bersama orang-orang yang berani"

Hanya itu.  Satu kalimat, nggak perlu jampi-jampi. Diam-diam saya berharap saya bisa naik gunung, saya bisa menyelam. Pas pulang, laporan sama ayah, boleh nggak ikut mapala? Jawabnya.. nggak. Ikut organisasi yang bisa memberdayakan masyarakat.

Pengen bilang, Yah.. nanti saya lulus juga jadi guru, kurang memberdayakan gimana. Ah.. sudahlah. Hasrat hati memeluk gunung, apa daya orang tua tak memperbolehkan.

Kapan-kapan pasti berangkat! Ingatlah, Tuhan bersama orang-orang yang berani. Termasuk mereka yang berani punya mimpi.

Aug 9, 2014

Cie Gendut Cie

Pada nanyain, Eh Dinar kok kurusan, diet ya? Ahahahaha diet makan biji salak iya -_- Ini efek setrreeeesss + puasa + (kayaknya) donor darah. Eh beneran lho, kayaknya donor itu ngefek buat nurunin berat badan. Selang 3 bulan.. ditambah stres dan puasa, berat badan saya turun 5 kilo. Apa? Cuma lima kilo? Kalo ada yang nanya gitu, siap-siap saya sambit pake kulit manggis duren. Turun 5 kilo itu pencapaian mamen! Apalagi buat eyke.. yang alergi olahraga dan doyan junk food. Mungkin kalo rutin donor, stres, dan puasa selain bisa nambah pahala bisa jadi cantik kayak Zivanna Letisha KW 10. *monyongin bibir*

Ngomongin diet, saya sebenernya ogah diet.. tapi pengen kurus. Pengen yang instan tapi gamau pake obat, sedot lemak, pake minum susu, suplemen, semen, pasir, batu bata, kerikil dsb. Anti saya sama yang begituan. (Yelah, tapi pengen kurus ya Nar? Repot deh -_-). Lalu datanglah sebuah rencana hebat temuan para ahli dari lembah barat selatan utara Samudra Hindia..

Nggak usah minum minuman bersoda lagi seumur idup.

Seumur hidup. Iya. Anda benar.. dan tolong bedakan antara minuman bersoda dan minuman berdosa. Mereka beda.

Jadi, sebuah inspirasi datang dari sebuah iklan di TV ditambah dengan ceramah-sebelum-les yang sangat memukau dari tentor bimbel. Intinya banyak minum air putih minimal 8 gelas sehari dan jangan minum minuman bersoda. Soda bisa bikin badan kamu "meledak". Wow saya merasa.. saya adalah mentos yang ketemu soda langsung meledak. Epik. Inspiratif. Besoknya saya minum soda banyak-banyak karena ga bakal minum soda lagi seumur idup.

Setelah itu saya lebih rajin minum air putih. Air putihnya ga boleh yang es, minimal harus yang biasa. Kalo bisa panas malah. Air putih panas terus kamu celup es batu ke dalemnya juga ga boleh. Boleh sih, tapi nanti gelasnya pecah. Ini saya niru gaya Kelly Osbourne yang sekarang udah uhu.. sekseh.

Jadilah saya.. si gendut berusaha jadi kurus. Dan jadi (lebih) tinggi.. Kenapa? Biar lebih susah cari jodoh apa ya? Mana adaaa cowok mau jalan sama cewek yang lebih tinggi hah? Naudzubillah deh.. jangan sampeee susah jodoh -___- Makanya ntar saya cari pacar bule aja. Bule lagi. Bule yang kemaren udah pulang kampung ke kutub, tinggal di igloo sama beruang kutub. Hibernasi seumur hidup. Nah, sekarang mau cari bule lain. Nyarinya nggak sekarang juga, ding. Mau kuliah dulu yang bener, ntar biar bisa ngajarin calon suami bahasa Indonesia :$ Cagur bahasa Indonesia gini! Baru kalo udah sukses, udah pinter, udah bisa ngurusin diri sendiri.. ayok mah bule mana aja.. sikat!

Jul 31, 2014

Random Random

Heyoheyho!

Mumpung lagi in a good mood, mari kita nge-blog! Where should we start? Oh, saya mau ngucapin selamat lebaran ya teman-teman (dan entah siapa yang terdampar di blog sialan ini). Mohon maaf lahir dan batin, mulai dari 0 yaaaaa *SMA abis*

Oke, saya jadi Maba. Buang jauh-jauh impian belajar bahasa Perancis dan Jogjakarta. Saya kuliah di Malang. Buang jauh-jauh impian faseh berbahasa asing. Saya kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Bagus, selamat datang kembali pada puisi-puisi, unsur-unsur intrinsik karya sastra, cerpen, dan arab gundul. Tapi gapapa, tak ada Perancis, Indonesia pun jadi. Mungkin saya bisa jadi penulis dan pengajar asing (amin!). Jadi akhir-akhir puasa ini saya sibuk ngurusin pra-perkuliahan. Seru juga sih, akhirnya ngerasain jadi maba.

Btw, selama lebaran ini saya nggak kemana-mana. Cuma di rumah aja angon tawon yang keluar masuk lewat jendela kamar. Sebel deh, itu gimana ngusirnya sih. Kalo liat tawon gitu saya jadi inget temen SMP yang namanya Tantri. Dia dulu ngusir tawon cuma pake dua jari : disentil!
 
Selain itu, saya juga nggak bisa move on dari internet. Tapi karena saya nggak lagi pacaran sama mas bule alias putus, jadi internetnya lebih bisa dipake buat ngapain aja. Sekarang saya suka main di situs yang namanya Interpals. Nyari temen-temen bule yang kece-kece dan sekaligus belajar bahasa asing. Sekalian saya promo bahasa Indonesia ke mereka, calon guru bahasa Indonesia gini!

Haaah! Btw saya agak kaget, umur segini masih dapet galak gampil haha. Alhamdulillah deh, lumayan buat tabungan liburan taun depan :")

Sudah ah. Saya mau gulung-gulung dulu di kasur.  Ntar kapan-kapan saya posting resolusi diri lagi, udah ngampus nih jadi jangan sampe madesu lagi haha.


Jul 28, 2014

How I Handle Bad Things

Sungguh postingan ini bukan sebuah penyelesaian masalah! Tapi, saya rasa ini adalah cara saya untuk "lari sebentar" dari hal-hal yang cuma bikin saya frustrasi.

1. Anda butuh bantal. Untuk dipeluk, untuk dimaki, untuk dipukuli, untuk diteriaki. Posisi favorit saya adalah tengkurap dengan wajah terbenam pada bantal. Lalu teriaklah. Yang keras!

2. Cry. Sampai mata bengkak sekalian. Nggak papa kok, asal ga ada yang liat aja. Jangan lupa bantalnya dipeluk. Biasanya dalam keadaan begini saya sering bertanya-tanya. Why? Why? Seriously why??

3. Tidur. Lalu selesai masalah? Tidak. Tapi dengan tidur saya bisa membiarkan diri saya pergi dari hal-hal yang menyakitkan. Jangan lupa berdoa sebelum tidur. Ketika bangun, biasanya saya akan merasa jauh lebih enakan.

Ingatlah "dalam kesusahan selalu ada kemudahan".

Jul 10, 2014

Some People

Semua dimulai ketika negera api menyerang ngabuburit sama Ila di Suhat, and that convo just came up to the surface : tentang orang-orang jaman SMP dan bagaimana jika kita ketemu lagi sekarang.

Well, ada beberapa orang dari jaman SMP yang dekat dengan saya, teman baik, saaaaangat baik malah. Anak-anak OSIS, teman yang 2-3 tahun sekelas, satu ekskul, suka bercanda bareng.. orang-orang kayak gini yang kalo ketemu lagi, mungkin nggak akan jadi awkward moment. Obrolan nggak akan berhenti di "apa kabar? baik? oh...".

Sungguh di luar dugaan, pulang dari masjid, ketika melewati sebuah stand makanan, saya merasa terpanggil. Bukan karena ada yang makanan yang enak, tapi karena ada yang beneran manggil."Dinar, ayo mampir, Dinar!", kata Mr. John Doe. Reaksi saya cuma satu : diam di tempat. Apa dia fans? Apa dia stalker? Paparazzi?

Bukan. Dia akhirnya mengungkapkan jati dirinya : Bang Danar, yang lebih saya kenal sebagai Om Danar. Dia salah satu orang dari jaman SMP yang entah bagaimana dia masih ingat nama saya dan nama Ila. Yes, he still does remember! Sementara saya.. ehem, merasa tau orangnya aja nggak (kalo dia nggak bilang dia siapa).

Bang Danar dulu pelatih paskibra yang jahat. Dia dan salah seorang temennya yang juga cowok, pelatih paskib, dan haha.. saya lupa namanya, suka nongkrong sama anak OSIS. Dari situlah saya kenal bang Danar. Bang Danar dulu sempat pacaran sama teman saya yang dengan brutal saya panggil Tante Ve. Maka jadilah ia.. Om Danar. Dan dengan brutal pula dia manggil semua orang yang memanggilnya om, "ponakan". Bukan asal ponakan, kami dinomori. Saya, dengan terpaksa mengalah pada Celina, dipanggil Ponakan Dua. Celina, Ponakan Satu. Total mungkin ada sepuluh.

One thing that made me wonder, kami sudah lama nggak ketemu. Mungkin sudah 4 tahun, ketika saya lulus SMP. Tapi om Danar masih bisa mengenali saya dan Ila, sementara saya cuma bisa bilang "mmm siapa ya?".
Meskipun ujung-ujungnya dia promosi kafe barunya dia, but it felt nice.

Some people still care. Mereka masih bisa mengenali orang lain meskipun udah luamaaaa nggak ketemu. Mereka masih mengikuti ke mana kita pergi meskipun kita udah nggak lagi lihat ke belakang. And I appreciate it soo much.

Jul 5, 2014

Bye Bye Merci..

And there she goes... to a better place.

Hamster saya telah tiada, gaes. Ah, padahal saya baru belikan sekantong makanan. Masih gres, baru, belum dibuka. Tapi dia udah kaku di kandangnya. Akhirnya saya kubur di bawah pohon mangga depan rumah, plus taburan bunga bugenvil hasil metik depan rumah juga.

Semoga Merci ketemu Jaguar ya.. Semoga di alam sana mereka bisa punya anak. Jaguar nggak di friendzone lagi sama Merci. Semoga Merci juga ketemu Dany, bilangin ya Merc, Dinar kangen.. gitu. Btw, kandang Merci kosong. Masih ada satu bungkus makanan utuh, tiga perempat kantong serbuk kayu, sedikit pasir hamster. Belum ada niat adopsi hamster lain. Bye-bye Merci..

Jun 23, 2014

Jogja (Lagi)

Dalam dua tahun terkakhir, sudah 3 kali saya berkunjung ke Jogja. Yang terakhir ini beda. Saya datang untuk ujian tulis dan.... reunian :" Nggak lama sih, cuma dua hari satu malam.

Jadi, ceritanya saya dan Sasha (temen bimbel yang baru kenal satu bulan!), berangkat ke Jogja buat tes mandiri di salah satu universitas. Kami berangkat naik kereta ke Surabaya dulu terus baru lanjut ke Jogja. Kenapa? Soalnya lebih murah kereta Surabaya-Jogja daripada Malang-Jogja. Bedanya dua kali lipat -___-
Saya sama Sasha nggak nginep bareng, kami nebeng di kosan temen masing-masing. Dalam hal ini, saya mempercayakan hidup saya pada Golda, yang sudah rela kosannya saya santroni.

It was such a disaster. Saya sakit di Jogja. Malem pertama itu saya muntah-muntah. Jangan tanya saya kenapa, saya sendiri nggak tau. Beberapa jam sebelum tidur, kegiatan saya normal-normal aja : mandi, solat, makan, belajar, dan sempet ngobrol-ngobrol heboh sama Golda. Tapi, pas mau tidur itulah.. bencana itu terjadi. Jadi tiap saya tidur telentang, 180 derajat, rasanya makanan itu naik ke tenggorokan. Awalnya nggak saya hiraukan, paling cuma mual biasa dan saya udah setengah tidur. Nah kok begitu melek, itu makanan tumpah semua... kacau... kasur, kosan Golda, semua.... T.T

Kejadian itu nggak sekali lho, hampir setengah jam sekali saya muntah dan pemicunya sama : tidur telentang 180 derajat. Merem dikit, hoek, tidur lagi, hoek lagi. Kalo saya menyimpulkan sendiri nih ya, kayaknya itu gara-gara kelamaan duduk di kereta yang kursinya 90 derajat dan saya nggak bisa rileks, kecapekan, dan tegang gara-gara besoknya mau ujian. Golda sampe sedih sendiri liat saya kayak gitu. Tapi sungguh.. dia malaikat! Dia sampe nggak jadi tidur buat ngurusin saya. Golda.. you're not my tante anymore, kamu mamaku sekarang!!!!

Besoknya, hari ujian, saya sengaja nggak sarapan. Saya cuma makan roti yang saya bawa dari rumah. Saya khawatir aja ntar kalo saya makan banyak, saya bakal muntah lagi. Pas pengawasnya naruh soal di atas meja saya, terus saya muntahin soalnya gitu.. iyuh! Bikin malu aja.

Alhamdulillah sih, saya nggak kenapa-kenapa lagi setelah itu. Habis tes, saya langsung diajak EinBlickers Jogja kumpul. Yes! EinBlickers tersayang! Rasanya kangen banget setahun nggak ketemu, akhirnya bisa kesampaian ketemuan di Jogja. Saya bisa ketemu Clara! Saya nggak pernah liat dia lagi semenjak pulang dari Bali 2 tahun lalu. Ada Chika juga yang emang domisili Jogja. Selalu, setiap EinBlickers kumpul.. pasti rame, ngobrol-ngobrol heboh, foto-foto. Ah, what a good day~


All my loving goes to Golda! Super mommy! Makasi buat motivasinya selama ini, sampe rela tukeran novel. She made me promise her, that in a month or two I will be back to Jogja again, buat kuliah dan buat balikin novel dia. Atau dia yang harus ke Malang buat balikin Tokyo Zodiac Murder-ku! Saya berharap saya saja yang menuhi janji ke dia :" Thank you juga Clara dan Chika yang rela jauh-jauh dateng buat nemuin saya, jujur... kurang lamaaaa!!! Thank you Sasha, yang selama di kereta ngajarin saya ekonomi, minjemin buku latian soal STAN. Thank you semua temen-temen di Malang yang udah kirim doa :" You all are some people I love so much!

May 31, 2014

Salam dari Atas Eropa Utara

Tahun lalu saya pernah posting foto-foto langit dari atas Pulau Jawa di sini. Pada postingan waktu itu, saya bilang pengen lihat foto langit dari atas Finlandia. Memanfaatkan pacar, saya bilang kalo nanti dia ke Indonesia, fotokan langitnya dari pesawat.

Setahun kemudian, pacar saya nggak jadi terbang ke Indonesia, tapi dia terbang ke Perancis. Sebel banget karena dia harus ada di Paris selama beberapa hari, jadi dia nggak bisa nemenin ngobrol di skype selama beberapa hari. Termasuk hari ulang tahun saya.

Tapi ternyata saya salah. Tanggal 30, jam 6 pagi WIB atau jam 3an waktu Perancis, dia niatin online lewat HP, yang saya gatau buat online itu bayar berapa. Dia ngucapin birthday wishes dan sedikit gombalan. Luntur sudah rasa kesal saya. Tapi ternyata belum selesai..

Pulang dari Perancis, dia kirim foto beberapa foto untuk saya. Termasuk foto ini

above Finland
Dia bilang ini hadiah ulang tahun, karena nggak bisa nemenin pas tanggal 30 kemarin. Terharu, pacar saya ternyata ingat ulang tahun saya dan ingat pesanan saya :"

May 30, 2014

To : 19 y.o Me

Dear the 19 years old me,

Three years ago, today. You were sitting at one class, having final exams. That day was your 16th birthday. Did you remember, there was only one person said 'Happy Birthday' to you? She wasn't your close friend. She was one of the most people you hate so much but she was sincerely said a birthday wish to you. Since then she always said all happiness wishes each year, on your birthday. Oh my dear, please.. please be nice to her.

There aren't many people who care about you. It doesn't mean there is no one who cares. But.. let's make some exceptions sometimes. If you think that people are too busy to listen to you, then let them be. There's only one person whom you could trust : yourself. I know it sounds odd and so damn selfish, so what? No one will love you better than yourself. Being a bitch sometimes.. it doesn't matter.

But don't forget these things :

It's ok not to have a boyfriend. Or a fancy date. Both are the same. It's ok if you don't get asked out and have a lovely day together with someone. It's ok if you don't have a beautiful dress, cool phone, or a fabulous shoes. You do need some excuses in your life.

Don't grow old so fast. Some stuffs are just too good to be left behind just because you think "aaahh it's not my age anymore!". You aren't too old for 'Row Row Row Your Boat' song either, you know?!

Stop looking at somebody else. You had rejected by the university last year, you were one of the top students at your class, you've been meeting great people. You have been going through your own ups and downs while other people have their own.

The world won't wait for you, stop procrastinating. Time chases you like there's no tomorrow. Get up and walk. Run if you can, crawl if you need to.

Tell your friends you love them. Sometimes they make you sick, make you happy, make you laugh, make you cry. They are your friends, after all. And be grateful too!

Dear, happy birthday! Welcome to the new age, it comes once in a lifetime. Say bye to me.

Sincerely,

the 18 y.o me.

May 23, 2014

Would You PLEASE Antri?

Sekitar jam 6.45 tadi pagi saya mendaratkan motor saya di sebuah pom bensin. Pas mau masuk barisan para pengantre BBM, tiba-tiba ada bapak-bapak dengan motor matic-nya nyelonong dan langsung berhenti depan saya. Padahal udah jelas-jelas saya ngantre di situ eh tapi si bapak main nyerobot aja.

Jelaslah saya kesel. Saya sudah pasang muka sewot dan rasanya pengen negur si bapak tapi saya berdoa agar saya diberikan hati yang lebih besar lagi. Sayangnya, wajah saya nggak bisa bohong. Emang dasarnya muka-muka antagonis, dibikin kesel sama bapak-bapak yang seenaknya nyerobot antrian. Bisa dikira-kira muka saya kayak Rambo yang kepalanya dikepruk pake sendal.

Si bapak kayaknya sadar saya kesel sama beliau, karena si bapak sempet noleh ke arah saya beberapa kali. Baguslah! Eh, udah gitu si bapak malah majuin motornya (biar saya bisa lewat) dan nanya "ke sana?", sambil nunjuk antrean yang satunya. Kayaknya beliau ngira saya mau pindah ke antrean sebelah. Aduh bapak, nyelonong antrean aja udah bikin saya ilfeel, ini malah nanya mau ke sebelah apa nggak. Ini ceritanya Bapak nggak tau saya antre di situ apa pura-pura nggak tau kalo saya dateng ke antrean duluan? Ah, Bapak.. saya respect sekali dengan Anda.

Semakin dongkol, semakin saya berdoa agar lebih disabarkan dan agar si bapak dibukakan mata hatinya bahwa nyerobot antrean itu nggak baik. Doa saya dikabulkan. Mungkin karena si bapak bisa membaca pikiran, karena pikiran saya dari tadi udah murka sama si bapak. Beliau akhirnya pindah ke antrean sebelah! Hah! Gitu dooooong!

Seandainya nih ya, kalo si bapak bilang baik-baik sama saya kalo beliau pengen duluan, saya akan mempersilahkan. Bilang kek, "Dek, saya antre di depan kamu, boleh? Saya buru-buru." atau "Mbak, saya boleh duluan? Harus nganter orderan nih." Saya bakal ngalah kok. Monggo silahkan. Kalo main nyelonong aja terus sok asik liat-liat muka saya yang murka seakan-akan bilang, 'ape lo, gue duluan!', duh! Gimana mau respect?

Oiya, by the way nih ya, si bapak itu usianya mungkin sekitar 30-40an gitu. Masih muda, kan? Bukan seorang sepuh atau ibu hamil. Dan beliau nggak bawa apa-apa kecuali tas kecil. Saya berasumsi kayaknya dia mau berangkat kerja, tapi nggak terburu-buru, soalnya dia terlihat agak santai gitu. Saya ngerti Pak, saya lebih muda dari Anda. Saya harus punya rasa hormat pada orang yang lebih tua. Tapi antrean tetaplah antrean. Ada bapak-bapak dan ibu-ibu lain yang lebih tua juga baris dalam antrean, nggak ada tuh yang nyerobot.

Yah, emang pagi-pagi itu pasti jamnya orang buru-buru, mau ngantorlah, mau kuliahlah, mau selokah, atau cuma nganter anaknya sekolah. Tapi kalo orang lain yang mau nganter anaknya sekolah aja bisa antre, kenapa seorang bapak yang kayaknya nggak buru-buru amat, malah nyerobot antrean? Lain kali lihat-lihat ya Pak kalo ngantre, depannya ada orang apa nggak. Kalo ada orang di depan Anda, ya sudah antre di belakangnya, ya?

Ini buat Bapak tadi, salam hormat!

sumber foto

May 20, 2014

Sweet Drink

Semua bermula dari curhatan ke pacar.

"Kitty, aku demam."

Lalu keluarlah jurus penyembuh alias resep juice sehat dari mas bule yang sangat Europäisch sekali :

Forest berry + Blueberry + Honey + Microwave

Pertama, sebagai warga Indonesia yang sangat asing dengan rupa-rupaan buah berry, saya nggak paham forest berry itu yang modelnya gimana. Lalu, kenapa blueberry nggak dimasukan dalam golongan forest berry? Yang saya tau cuma Strawberry, Raspberry, Blueberry, Blackberry Curve, Blackberry Torch, dan.... ok.*ketahuan bodoh*

Kedua, kenapa microwave dimasukkan dalam resep? Apa microwave-nya dimasukkan dalam blender bersama berry-berry pada saat yang bersamaan? Ternyataa, setelah acara nge-blend pake blender, juice nya dimasukkin ke microwave, biar jusnya anget. Nah, kenapa nggak di blend pake air panas aja sekalian ya? -.-

Tapi karena susah nyari berry-berry gitu di Malang. Kalopun adaaaaa... aduh bundo! Mahalnyoooo! Jadilah saya mengais-ngais apapun yang ada di dapur yang kira-kira bisa dipake dan akhirnya cuma nemu Honey. Alias madu. Lalu ada air! Wow, sumber air su dekat! Lalu ada teh, gula, dan bumbu-bumbu lainnya. Jadilah saya berkreasi, menciptakan resep sehat saya sendiri.

Pertama, seduh teh. Nah ini mah biasa. Kayak cara yang biasa. Bedanya, saya nggak ngasih gula dulu, soalnya kan mau ditambah madu gitu. Dan airnya pake air panas, bukan hangat.
Kedua, tambahkan satu sendok teh madu. Aduk. Jangan cupa dicicipi. Ternyata hambar!
Ketiga, tambahkan satu sendok teh madu (lagi). Aduk. Cicipi lagi. Gatau kenapa tapi buat saya rasanya masih kurang.
Keempat, tambahkan (lagi) satu sendok teh, madu. Aduk lagi. Cicipi lagi. Udah bosen ya?

Akhirnya jadi juga, teh madu bikinan saya. Pas saya cicipi lagi, kok mmm aneh ya? Diam-diam saya tambahkan gula satu dan setengah sendok teh -_- Baru deh, rasanya perfecto!

Meskpun pasti rasanya jauh beda sama mix berry juice ala mas bule, tapi teh madu juga enak kok. Beda jenisnya, sama hangatnya. Tapi masih lebih hangat cintamu kok, Finnish man-ku *eaaaaeaeaeaeaeaea*



May 16, 2014

A Decision

To be old and wise, you must first have to be young and stupid

Sometimes I stuck at a moment and think that I'll be young forever. At that moment, there are a lot of things that I think I can't just let go : first love, the school which I actually wanted to enroll in. Being an ambitious kid with an idealistic dreams. I misused my ability to think. I put my brain aside. That's stupidity number 1. I used my feelings instead -stupidity number 2. There are more and more stupidities. Countless.

I decided to be with someone. I decided not to go to extra classes because I thought I am smart enough. I decided to spent most of my money to buy something that I don't really need. I decided to underestimate someone, who was actually more than I ever thought. I decided not to listen people's good advices. I decided to walk this way.

When I finally knew that "aaaah, the day is here!". You know? When that shits happened. The boyfriend left you, because you aren't that kind of puuuuurrrrfect gurl. When finally the universities rejected you. When finally you needed to buy something which was reaaaally important and you could only look at your fabulous gadgets and those fancy outfits which you only wore once. When eventually that nerd person in school became the coolest someone on earth. When people started saying , 'I told you so!' with those annoying smirk. When finally I knew this way isn't the right way.

Oooooh! Worth it! It felt like a slap exactly to my face. And someone (who I didn't really know WHO) yelled, 'Yo, wake up! Now you need to crawl from the very beginning and you will keep on moving until you can stand again!'.

It's not easy. I don't know how to start.

I know I still have to grow up. Be at the right way and get what I am supposed to get : the (right) education, the (right) friends, the (right) someone to fall in love with. I need a 'real' life. I want to get out, stop being shy and stop underestimating myself. I want to stop spending my 24 hours in the front of computer, talking to my internet boyfriend. I want to stop regretting every bad things that ever happened in my life. I could feel that something isn't just.. right. It is wrong but I can't tell. I can't get rid of it. You know that feeling, right? You know that feeling wasn't really 'real'. That feeling makes me sick! 

I just want to... click! Internet disconnected! Get over it and move on! Shit happens, life goes on! Rise and shine! Do something! Be yourself! Be real! Meet people! Talk to them! If they think you are different then be it!

One decision which people take may be the worst thing that ever happened in their life. But that's how people learn not to fall into same hole twice. That's how we grow up. I need to learn that.

May 9, 2014

Donor

Asik asik! Akhirnya saya donor darah juga muahahahaha. Sebenernya saya pengen ikutan donor sejak lulus SMA, cuma baru ada kesempatan sekarang aja *bilang aja males! -_-*.

Sehari sebelum donor, ketika saya bilang pengen ikut donor darah, ayah saya bilang : pokoknya kalo mau donor jangan tidur malem-malem. Tapi emang dasar saya penganut garis keras paham 'masuk-kuping-kanan-keluar-lewat-lubang-hidung', jadi saya baru berangkat tidur nyaris tengah malam. Sukseslah bangun pagi-pagi setengah merem dan mau tidur lagi, padahal ada kelas jam 7. Badan masih pegel-pegel semua.

Siang setelah pulang dari bimbel, saya dan ayahanda capcus ke PMI. Baru liat pintu PMI-nya, belum juga megang gagang pintunya, saya udah mules. Biasa, namanya juga first time moment gitu, jadi agak-agak nerpes. Pas masuk, isi blanko pendaftaran audisi Indonesyen Aidel donor, tangan saya udah dingin banget. Entah karena efek AC atau nerpes itu tadi, pokoknya tangan udah dingin aja.

Habis isi blanko, saya bilang ke mbak petugasnya, saya mau cek goldar saya dulu. Sebenernya saya udah tau goldar saya, sih, tapi waktu periksa dulu kan saya masih SMP jadi saya nggak yakin itu bener apa nggak. Selain itu, mbaknya sendiri yang bilang kalo meskipun goldar nggak bisa berubah tapi bisa aja ada kesalahan petugas. Saya jadi makin pengen periksa golongan darah.

Oke, setelah dari bagian isi blanko dan ngeyel pengen cek goldar, saya dibawa ke ruangan selanjutnya. Di sana saya sempet nungguin petugasnya yang lagi repot ngurusin pendonor lain. Saya pun iseng pengen timbang badan.... dan langsung sakit hati habis liat angka di timbangan -_- Ketika mbaknya balik, saya langsung di periksa ini itu, ditanyain berat badan berapa (yang pengen saya jawab 45 mbak, tapi ketauan banget bohongnya. Mana ada Hulk berat badannya 45 kg?), ditanyain kapan terakhir menstruasi, dalam 3 hari terakhir minum obat apa nggak, dan ditanyain semalem bobo jam berapa. Aduh mbaknya.. pacar saya aja nggak pernah nanya gituuu *salah fokus*.

Habis dikepoin, saya disuruh cek tensi, Hb, dsb, dst, dkk. Saya terkagum-kagum, man! Alatnya canggih banget. Terakhir kali saya cek tensi itu pake alat yang kayak korset dililit ke bagian lengan, terus dokternya memompa sampe korsetnya terasa ketat banget di lengan. Nah, ini udah canggih! Jadi saya tinggal masukin tangan saya ke dalem alatnya terus nanti alatnya bakal membungkus lengan sampe ketat banget. Dan semua udah nggak perlu pake dokter mompa lagi, cukup pencet tombol ini tombol itu. Keluarlah semua hasilnya. Akurat. Ketauan banget saya ndeso.

Lalu tibalah saat alat kecil itu dikeluarkan. Alat yang di dalemnya ada jarum buat melubangi jari saya. Pas ujung jarumnya ketemu sama ujung jari manis saya, rasanya kayak ditembak gitu. Whooooooh bohong banget kalo dulu ibuk saya dan banyak orang dewasa bilang "disuntik itu rasanya kayak digigit semut". Itu palsu! Dusta! Rasanya nyeri tauuu! Nanti kalo saya punya anak, saya bakal bilang "disuntik itu rasanya kayak disetrum. Setrumannya masuk sampe ke daging-daging kamu". Mungkin anak saya bakalan trauma.

Oke lanjut. Sampel darah saya kemudian di tempel ke sebuah kertas dan ditetesi cairan-cairan yang saya nggak tau itu apa. Terus mbaknya nyari kartu yang ada tulisan B+. Terjawab sudah kalo ternyata goldar saya memang B.

Kemudian, inilah saatnya darah saya diambil. Saya disuruh berbaring dengan satu tangan ke samping. Sebenernya saya maunya tangan kiri aja yang diambil soalnya takut efek aftermath, kalo tiba-tiba tangan saya linu, bahkan memar-memar sampe beberapa hari (saya pernah lho disuntik sampek kayak gitu). Tapi terlanjur di tempat duduk saya itu, bisanya tangan kanan yang diambil darahnya karena sebelah kiri ada kursi mepet.

Jujur aja pas udah dalam posisi itu, saya tambah nervous. Ketika ibu petugas ngeluarin jarumnya.... astaghfirullah, itu jarum gedenya... Oh.. my.. man! Tapi tapi tapi, udah nggak bisa di-cancel lagi dong ya. Malu dong badan gede, keder liat jarum. Saya pasrah. Si ibu mengolesi lengan saya, gatau itu pake apa, kemudian diiringi basmalah, jleb! Nyerinya buuuk, uoh! Mengalirlah darah saya melalui selang menuju ke dalam kantong. I've never seen my own blood that much before!

Orang yang udah pernah donor pasti tau kan kalo sebelum jarumnya dimasukkan ke lengan bawah, lengan bagian atas pasti dililit pake suatu alat. Nah, ibu petugas melilit lengan saya, kali ini pake lilitan yang kayak korset, terus lengan saya terasa ketat sekali. Beliau juga minta tangan saya mengepal. Pas beberapa saat setelah proses ambil darah, baru boleh dilepas kepalan tangannya. Ketika itulah saya kaget, pas saya melepas kepalan tangan itu, saya bisa ngerasain aliran darah di jari-jari saya itu kayak nyut-nyut gitu. Lilitan di daerah lengan atas juga berangsur-angsur melonggar. Tapi si ibu kembali mengetatkannya lagi.

Setelah sekitar 20 menit, proses donor darah saya pun berakhir. Darah saya sudah di dalam kantong, disimpan dengan baik. Selang yang masih ada darah saya diambil untuk diperiksa. Kemudian jarum jumbo itu dilepas. Lengan saya sempat ditempeli plester karena masih keluar sedikit tetesan darah, mungkin karena baru pertama kali atau karena saya nggak bisa diem kali.

Kebetulan ketika lagi donor, ada anak-anak SMP yang lagi penelitian dan saya pun diwawancara *berasa keren*. Pertanyaannya sih standar ya, gimana rasanya? Sakit nggak? Udah berapa kali? Ketika saya bilang  baru sekali, mereka nanya lagi. Wah apa motivasinya? ... hening.

Saya sendiri nggak tau kenapa saya pengen donor darah. Pengen aja. Mungkin darah saya bisa bermanfaat buat orang lain. Memberi apa yang saya punya dan saya ikhlas memberikannya. Saya orang pelit. Kadang saya enggak mau membagi makanan saya dengan teman. Kadang kalo ibuk udah bilang "udah sumbangin aja bajunya, bukunya, bonekanya", saya masih nggak mau --"yah kan sayang, yah kan masih bisa dipake, yah masih mau dibaca".

Kali ini, ketika saya memberikan darah saya untuk disimpan, untuk diberikan kepada orang lain yang membutuhkan, meskipun saya nggak kenal dengan dia, saya merasa tidak kehilangan apa-apa.

Apr 27, 2014

Learn To Stop Cyberbullying

Saya baca artikel keren Ken tentang si Dinda yang memprotes ibu hamil di KRL. Selain memberikan pandangannya pada masalah si Dinda ini, Ken juga mengkritisi pengadilan maya. Bagaimana Dinda dihakimi oleh banyak orang dari yang siapa-siapa sampai bukan siapa-siapa. Pro dan kontra para penduduk internet untuk Dinda. Setidaknya itu yang saya tangkap.

Saya tidak akan bahas Dinda. Saya tidak bisa memberikan komentar cerdas seperti yang Ken lakukan, she's way much smarter, much mooooore than me! Saya ingin menyenggol sedikit tentang 'pengadilan maya' yang Ken bicarakan. I won't talk in smart and really critical way but really full of meaning like Ken did.

Mungkin pernah sekali dua kali kita memberikan komentar tentang tindakan orang lain, baik yang kita kenal maupun tidak, di internet. Nyindir maksudnya. Pernah, kan? Believe it or not saya pernah menjadi pelaku dan juga korban. Bukan sekaligus, maksud saya.. saya pernah jadi pelaku dan pernah juga jadi korban.

Begini ceritanya ketika saya menjadi pelaku. Ketika itu saya sedang tidak menyukai seorang teman. Sebagai remaja yang selalu merasa benar, apa yang si teman lakukan selalu tampak salah. Apa yang dia dan teman-temannya posting di facebook atau twitter selalu tampak pamer atau menyindir. Saya akhirnya malah mengolok-olok dia secara tidak langsung di internet juga, alias nyindir. Atau kadang malah memberikan komentar-komentar (yang kalau saya ingat-ingat lagi) sangat menyakitkan hati.

Begini ceritanya ketika saya menjadi korban. Ketika itu saya mungkin melakukan sesuatu yang salah kemudian hal tersebut jadi perbincangan hangat di antara teman-teman saya yang tidak suka. Dibawalah hal itu ke internet. Satu dua tweet, satu dua status, semua tentang saya. Akhirnya saya jadi sedikit 'terkenal'. Terima kasih teman.. dan internet.

Ketika saya menjadi korban, akhirnya saya tahu bahwa beberapa hal mungkin tidak sebaiknya diungkapkan melalui media jejaring sosial. Dulu saya adalah penganut garis keras idealisme "my space my rules" : my facebook, my twitter, my instragram, my blog, my tumblr, my f*ck*n rules! Sekarang saya tahu saya salah. Entah siapa yang pernah bilang, seorang psikolog yang saya lupa siapa namanya, beliau bilang "apa yang Anda tulis, buat di internet, maka itu menjadi milik massa". Once something is written in internet, it will be people's to consume! It will be there. Even if it is deleted it will still be there. Seperti perkataan yang sudah keluar, tidak bisa ditarik lagi.

Problem saya tadi hanya sebagian yang sangat kecil dari permasalahan pengadilan maya. Banyak lagi yang lebih besar. Kasus Dinda misalnya dari yang hanya sebuah postingan di Path tentang ibu hamil yang minta tempat duduknya di KRL. Tidak lama kemudian postingannya menjadi massive news. Dia jadi tersangka utama yang 'dihajar' massa internet. Atau  masih ingat kisah tragis gadis cantik bernama Ade Sara? Pembunuhnya benar-benar 'habis' jadi bulan-bulanan warga maya.

Adakah di antara anda yang tahu cerita tentang Phoebe Prince? Dia adalah gadis remaja, seorang korban bullying yang akhirnya tewas dengan cara menyedihkan. Bunuh diri. Sebuah artikel di internet pernah menjelaskan bahwa selain dibully secara langsung, Phoebe pernah membaca beberapa status di facebook pembully tentang dirinya. 'After her death, many crude comments about her were posted on her Facebook memorial page'.

Dunia maya adalah dunia kejam. Pengadilannya benar-benar tanpa batas. Siapapun bisa dihukum di sini.

Di blognya, Ken bilang "Sedemikian mudahnya kita berbuat, mudah lupa, jika dalam kawanan." Saya mengakui hal itu. Saya sadar bahwa hal itu tidak sepenuhnya baik. Saya belajar untuk menahan diri. Saya tentu punya pandangan tapi saya belajar untuk mengendalikan 'mulut' saya. Beberapa hal tidak harus dituliskan di internet, terutama jejaring sosial. Dengan mencaci atau menyindir seseorang di facebook, twitter, path, atau manapun itu tidak akan menyelesaikan masalah. Kita tidak pernah tahu, mungkin sebuah kata yang di posting di internet bisa menimbulkan rasa sakit hati bagi orang lain. Mungkin sebuah sindiran di internet bisa membuat seseorang merasa rendah diri. Atau yang terburuk.. mungkin.. bunuh diri?

Apr 20, 2014

Jangan Kembali Gelap

Akhirnya semua wanita mendapatkan kebebasannya. Sayangnya kebanyakan mereka lupa apa makna emansipasi sebenarnya. Emansipasi wanita berarti proses pelepasan diri para wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju.

Keinginan Kartini untuk kita cuma satu : agar wanita dianggap sama. Sederajat dengan pria, sama pintarnya, sama tangguhnya. Agar kita para wanita tidak melulu ada di dapur tapi juga pergi bersekolah. Agar wanita juga mendapatkan pendidikan dan tidak dibodohi anak laki-laki.  

"Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya" - R.A Kartini

Akhirnya kesampaian juga, bukan? Wanita pergi ke sekolah. Tidak lagi dipingit. Mendapat pengakuan dan perlindungan hukum yang sama dan mereka cerdas. Mereka bisa bekerja dengan tenang, menjalani profesinya dengan hati-hati dan bertanggung jawab. Mulai dari tukang sayur sampai dokter, petani sampai anggota dewan pasti ada wanita.

Namun, bukan salah Kartini jika kebanyakan wanita hari ini melenceng jauh dari harapannya dulu. Wanita-wanita cerdas yang diharapkannya bisa membawa kesejahteraan bagi rakyatnya kelak justru membawa kesedihan bagi bangsanya. Beberapa wanita masuk penjara karena korupsi, penggelapan dana, membunuh, menipu, mencopet, mencuri, dsb. Tidak hanya satu atau dua.

Bukan salah Kartini pula apabila kebanyakan wanita sekarang ini lebih suka mengejar kehidupan "sendiri", berkarier, mencari pengalaman, bersenang-senang, mendapatkan uang, sukses dan kaya raya. Hasilnya untuk diri sendiri, she doesn't want anything else but happy! Tidak ada salahnya jadi mandiri. Terdengar ambisius, tapi saya juga begitu. Mungkin puluhan atau ratusan perempuan muda dan wanita dewasa juga menginginkan hal yang sama. Tapi saya mulai merasa mungkin itu semua akan jadi membosankan pada ujungnya.

Kemudian di tengah kebebasan wanita dalam memperkaya diri muncullah nama-nama mereka, wanita-wanita yang tidak hanya mengedepankan diri mereka. Muncullah Antarina S.F Amir, seorang ibu yang meneruskan usaha Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan. Butet Manurung, perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di Indonesia. Ita Martadinata Haryono, seorang aktivis HAM Indonesia yang tewas dibunuh secara misterius di usianya yang ke-18. Marsinah, aktivis dan buruh pabrik, diculik dan kemudian ditemukan terbunuh pada 1993. Ratna Sarumpaet, Suciwati, Tri Mumpuni dan banyak wanita lain yang berdiri tidak hanya untuk dirinya sendiri.

Wanita harusnya tahu bahwa hidupnya bukan hanya semata untuk dirinya sendiri. Wanita boleh cerdas, boleh kaya, boleh berpendidikan, tapi tidak lupa akan hakikatnya sebagai wanita : sebagai anak, sebagai ibu, sebagai istri, sebagai anggota masyarakat. Ingatlah kata-kata "di balik kesuksesan seorang pria ada wanita hebat di belakangnya". Ingatlah bahwa 80% kecerdasan seorang anak diwariskan dari ibunya.

"Siapakah yang akan menyangkal bahwa wanita memegang peranan penting dalam hal pendidikan moral pada masyarakat. Dialah orang yang sangat tepat pada tempatnya. Ia dapat menyumbang banyak (atau boleh dikatakan terbanyak) untuk meninggikan taraf moral masyarakat. Alam sendirilah yang memberikan tugas itu padanya." 

- R. A Kartini (Berikanlah Pendidikan Kepada Bangsa Jawa *baca: Indonesia). Nota R.A. Kartini tahun 1903 yang dipublikasikan melalui berbagai surat kabar.

Selamat Hari Kartini. Habis gelap terbitlah terang. Semoga tidak ada kegelapan lagi setelah ini.

Apr 18, 2014

Si Kriting

Kayaknya saya jarang sekali cerita tentang keluarga di blog. Nah emang nggak ada yang bisa diceritain juga sih. Keluarga saya kayaknya normal-normal aja gitu, nggak ada yang spesial-spesial. Nggak ada yang pedes dan pake telor dua *emang martabak?*

Kebetulan hari ini pas sekali, adek saya ulang tahun yang ke-8. Nggak kerasa adek saya sekarang udah kelas 2 SD mau naik kelas 3. Dulu pas dia lahir, saya masih kelas 5 SD. Waktu itu pengennya punya adik cowok biar bisa diajak berantem bareng. Ternyata punya adik cewek bisa juga diajak berantem haha :p

Adek saya rambutnya keriting, sampe semua orang dari keluarga, tetangga, temen-temen saya, temen-temen sekolah dia, manggil dia "Kriting". Semakin gede, dia pengen melepas trademark-nya dia ini. Pengen rambut panjang dan lurus katanya. Usahanya banyak banget, mulai dari keramas tiap hari, sisiran tiap mau tidur, sampe kalo ikut ke salon minta dicatok (tapi nggak dibolehin). Apa daya.. nggak lurus-lurus juga.

Adek saya jago ngeles kalo dimarahin, jago malak, dan jago ngumbar-ngumbar rahasia. Tapi kalo rahasianya dibocorin bisa ngambek sepanjang minggu. Kalo dimarahin sama ibuk, dia bakal marahin balik. Paling nggak suka belajar, sukanya nonton TV. Saat ini dia dalam fase suka isi-isi biodata.

Meskipun kadang ngejengkelin, tapi adek saya ini kooperatif banget. Dia suka banget ngasih duit (receh) dan bantu-bantu kalo saya lagi sibuk beres-beres. Ya itu kalo mood dia lagi bagus sih. Kadang suka bagi-bagi kue atau jajan juga.

Pokoknya selamat ultah aja deh ya dek.


Adek saya, usia 3 tahun




Apr 14, 2014

Work for 2

Holaaaaa amigaaaaaa!

Hari ini saya nggak mau posting apa-apa, cuma mau kasih tau aja *sok orang penting*

Setelah tiba-tiba keinget password masuk tumblr dan memutuskan apakah mau deactive tumblr apa nggak. Dan akhirnya nggak jadi deact tumblr, secara katanya yang main tumblr itu nggak kalah gaul sama yang punya blogspot. Saya pengen gaul kuadrat. Jadi akhirnyaaaa saya bakalan sering ngepos-ngepost di sana dan di sini.

Lagipula, ini sudah jadi salah satu resolution saya : sering-sering menulis! Oke deh, saya mau balik membabu lagi. Boleh liat tumblr saya di sini. Nggak liat juga gapapa sih. Enjoy your day people!

Apr 11, 2014

Two Years Ago Today..

Kalo diinget-inget sih, tanggal ini 2 tahun lalu saya nangis-nangis dalam perjalanan dari hotel ke bandara Ngurah Rai. Nangis-nangis depan hotel sambil ngeliat kebelakang, ada teman-teman yang dadah-dadah. Mereka nangis juga. Saya berharap kalo ada acara kumpul-kumpul lagi, saya nggak pulang paling awal.

Ternyata pulang nggak paling awal juga nggak enak. Ngeliat temen yang pulang duluan, ngedadahin mereka dari pintu hotel sambil mikir kapan yaaa bisa ketemu lagi? Belum lagi nangis-nangisnya jauh lebih heboh. Pelukannya jauh lebih erat.

Kayaknya sudah terlalu sering saya cerita tentang EinBlick di sini. Saya juga rindu Silke. Kerstin juga! Ah saya kangen semua. Kita cuma ketemu 10 hari. Plus 5 hari di Jakarta. Beberapa dari kita pernah ketemu di acara lain. 




Tiba-tiba keinget gimana pas kejebak di lift hotel gara-gara Theia kepo sama pintu lift yang sedikit kebuka. Dia langsung aja gitu narik pintu itu sampe kebuka makin lebar dikit. Lift tiba-tiba berhenti. Haidar bilang "Jangan panik! Jangan panik! Tenang, tenaaang!". Semua dalam lift cuma bisa ngeliatin dia. 

Tiba-tiba juga keinget gimana saya dan Rifa bertingkah dalem kamar 410. Yang males bangun tidur lah, yang lari-larian dalem kamar sambil bilang "Aku seksiiiiiii!", yang curhat-curhatan sambil dandan depan kaca segala. Rasanya kangeeen banget. Pengen diingetin solat lagi sama tetehku itu. 

Tiba-tiba keinget juga sama sarapan dan makan ala EinBlick. Tiap pagi menunya nasi goreng pake sosis melulu. Kalo ala EinBlick, nasi goreng+sosis, dalem piring yang sama dikasih pancake juga. Selai pancakenya ada yang nanas, bluberi, stroberi, dan favorit saya madu. Tiap jam 10 dan jam 1 ada snack, dan inilah snack paling uenak yang pernah saya makan : pisang keju. Hah pisang keju? Pisang keju ini lain daripada yang lain. Lebih bercita rasa. Pernah juga dikasih makan malem ayam betutu satu ekor per orang. Wow, itu juga makan malam paling ekstrim yang pernah saya makan.

Kita ber-20 belajar banyak hal bareng-bareng. Tentang kerja tim. Bikin film. Bikin cerita yang menarik. Kami melihat hasil kerja negara lain. Belajar tentang pertemanan. Kita suka bercanda-bercanda gila. Tukar cerita. Saling ngasih motivasi. Curhat. Tukar ilmu juga. Pulang-pulang saya malah makin cinta sama Indonesia.

Ketika pulang, baru sampe bandara Abdul Rachman Saleh, saya dapet SMS dari Thea yang sukses bikin saya nangis lagi. Isinya 'Aku denger berita keberangkatan pesawat Malang. Sayonara kawan, kapan-kapan kita ketemu lagi'.

Sayang banget setelah dari Bali kita nggak pernah kumpul lengkap lagi. Di Jakarta cuma 16 yang datang. Bahkan kayaknya nggak bakal pernah lengkap lagi. Dany udah nggak ada di tengah-tengah kami. Fisiknya nggak ada, tapi semua tentang dia.. kenangan, motivasi, semangat, bercandaan, cerita, doa, harapan, tawa, sedih, perhatian dia tetep ada di hati kami.

EinBilck bukan cuma temen. Mereka udah kayak keluarga saya. Saya punya bapak, mama, adek, kakak, sampe anak! 

Makasih Gaby, Ken, Ian, Golda, Iqbal, Dhika, Gita, Salma, Rifa, Tiara, Haidar, Aletheia, Marsha, Kiky, Priska, Chika, Julia, Clara, Dany. Makasih buat semuanya! Happy 2nd Anniversary!

Apr 4, 2014

How Do I Say That in Finnish?

Akhir-akhir ini saya sering minta pacar ngajarin bahasa Suomi. Soalnya dari awal kenalan sampe sekarang masa saya cuma bisa bilang "rakastan sinua" doang. Standar abis!

Me : How do I say "how are you" in Finnish?

Doi : 'miten voit?' or 'miten menee?'

Me : Nah terus, what's the difference?

Lalu si bule menerangkan sedikit bedanya kedua kata itu tadi. Superb sekali sodara-sodara! Dia menerangkan detail sekali! Saya menyangka kalo nanti dia tinggal di Indonesia, dia bisa jadi guru besar Bahasa Finlandia, lalu kita usaha les-lesan bahasa Finlandia ~.~ Sayang, mungkin nggak ada peminatnya.
 
Balik lagi ke belajar privat bahasa Suomi. Semakin ke sini, kata-kata yang saya minta ajari jadi nggak serius. Awalnya hanya minta diajari per kata, sekarang per kalimat. Sok-sokan belajar sama pacar sih.

Me : how do I say "I miss you" in Finnish?

Doi : minulla on ikävä sinua

Me : how do I say "you're my boyfriend" in Finnish?

Doi : olet minun poikaystäväni

Me : how do I say "I'm hungry" in Finnish?

Doi : minulla on nälkä

Me : how do I say "baby, cuddle me!" in Finnish?

Doi : kulta syleile mua!

Me : how do I say "I want to eat noodles with sausage and at night we should go watch some good movies" in Finnish?

Hening.

Tidak ada jawaban.

Bapak guru kembali hibernasi di kutub utara.

Apr 1, 2014

Ngalam Sak Abad

Waktu SD kelas 4 dulu, ada satu lagu yang diajarkan oleh bu guru, saya nggak ingat judulnya tapi lagunya kurang lebih begini :

Betapa indah gemilang
Kota Malang
Kota di datar tinggi
Sejuk, menarik hati
Yang brantas melintas berliku
Yang tepi dilindung gunung
Penuh pemandangan sehat
Malang kota berkat

Ya, Malang kota harapan
Setiap insan
Lihat gedung sekolahnya
Lihat industrinya
Sekitarnya penuh tamasya
B’ri sehat jiwa dan raga
Marilah kawan bersyukur
Malang kota subur
 
Tanggal 1 April 2014 (hari ini) tepat hari ulang tahun kota yang ke-100. Ciee ciee ulang tahun niiih! Habis ini banyak perayaan besar-besaran dong ya, secara kan spesial seabad gitu :3

Saya lahir dan besar di Kota Malang, berarti sudah 19 tahun saya tinggal di sini. Selama itu juga saya udah merasakan perubahan Kota Malang baik yang positif maupun yang negatif.. (negatifnya juga ada lhoooo). Tapi yang pasti sih, saya merasa bersyukur bisa tinggal di Kota Malang, bukan kota-kota yang lain.

Kota Malang itu letak geografisnya oke banget. Dataran tinggi tapi ada pantainya.. ralat, pantainya ada di kabupaten sih tapi tetep aja Malang :p Malang deket sama Bromo dan Semeru. Malang deket Kota Batu dan Surabaya. Malang deket sama Jatim Park (haha!). Sering tuh banyak turis yang dateng ke Malang, apalagi kalo yang bule-bule gitu, lumayan buat cuci mata ~.~

Udara di Malang itu nggak panas dan nggak terlalu dingin. Sejuk. Adem-adem kulkas (lebay -.-). Nggak sedingin kulkas juga kali, tapi tetep adem. Bagi saya, Malang tetep adem meskipun mataharinya lagi cerah banget. Anginnya itu lho, semriwing~ Karena ada di dataran tinggi, makanya udaranya jadi sejuk banget. 
Malang dikelilingi gunung juga. Waktu masih SMA, setiap berangkat sekolah saya bisa melihat deretan gunung-gunung berjejer rapi dan indah sekali dari kejauhan. Jauh sih, tapi kelihatannya dekat ~.~ Meskipun gunungnya banyak dan namanya berbeda-beda, saya tetep aja bilang itu gunung putri tidur, soalnya bentuknya mirip banget putri tidur :p

Malang itu komplit deh : kota wisata dan kota pelajar. Malang banyak didatangi orang tiap tahunnya. Ada yang cuma turis, ada yang tinggal untuk bekerja, ada yang cuma sekolah atau kuliah aja.  Ada beberapa universitas ternama, sekolah internasional, dan sekolah favorit yang terkenal juga! Ada Industri tempe sanan yang sudah terkenal sampai luar negeri.

Tapi menurut saya, Malang juga harus sedikit berbenah lagi. 

Masih banyak infrstruktur yang perlu diperbaiki, contohnya nih banyak jalan yang berlubang. Malang juga semakin macet dan ramai, kadang udaranya nggak kerasa sejuk karena udah mulai kena polusi. Beberapa keluhan juga muncul dari kebijakan pemerintah, seperti jalanan yang dibuat satu arah, masuknya taksi "B" di kawasan kota, dsb. tapi toh semua itu segera berlalu. Malang tetap aman dan tenteram.

Saya akan tetap suka di Malang. Malang adalah tempat saya lahir dan dibesarkan. Rumah saya. Salah satu teman saya dari kota lain bilang Malang itu kota yang seperti pagi hari yang cerah. Ah, mungkin maksud dia hangat. Saya akan selalu ingat daerah tugu yang ramai ketika berangkat sekolah jaman SMA, terminal Arjosari yang selalu sibuk, Malang Tempo Dulu yang ada tiap tahun, Arema sing menangan, semuaaaanya! 

Saya sebagai warga kota Malang yang gaul dan unyu, saya menyampaikan selamat ulang tahun kota kami tercinta. Saya suka Jogja, saya suka Bali, tapi Malang akan selalu jadi tempat saya pulang. A home is always be a home, right?

Dirgahayu Malang!
Sumber gambar : Wikipedia.

Mar 19, 2014

Vive la...

Vive la France! Saya merasa seperti berada pada Bastille Day ketika orang-orang Perancis merayakan the fourteenth of July. Ah.. terdengar kurang nasionalis memang, tapi setidaknya saya tidak melakukan tindak pidana korupsi.. *smirking* Oke, biar adil, saya akan sebut beberapa patriotic exclamation yang lain.. God bless America! God Save the Queen! Indonesia Merdeka!

Kemarin nggak sengaja saya menemukan buku notes yang masih bersih alias nggak ada isinya. Covernya  bergambar Eiffel Tower dengan tulisan 'Paris'. Isinya.. kosong. Hanya ada satu tulisan di halaman belakang : Paris, I'll be there.. Lalu saya ingat, saya beli notes ini sebelum gambar Eiffel Tower dan tulisan 'Paris' menjamur di baju-baju dan jam tangan yang dijual di mall.

Saya pernah belajar beberapa bahasa asing. Sampai hari ini saya bisa berbicara dalam 2 bahasa asing : Inggris dan Jerman. Saya juga pernah belajar bahasa Arab, sedikit bahasa Perancis, dan sedikit sekali bahasa Spanyol, dan beberapa kata dalam bahasa Suomi (bahasa pacar saya, muehehehehehe). Tapi, hanya Inggris dan Jerman yang saya pelajari dengan khusyuk hingga saya bisa lancar berbahasa Inggris dan lulus tes B1 Jerman -setingkat anak sekolahan- :3

Setelah 'pertemuan kembali' dengan notes itu, saya juga tidak sengaja menemukan beberapa lembar kertas catatan bahasa Perancis yang saya pelajari ketika kelas X. Wow, saya pengen belajar bahasa Perancis lagi! Rencana pilihan kedua jurusan di universitas saya : Sastra Perancis -masih rencana.. masih rencana..-

Bahasa Perancis itu unik, romantis, dan.. seksi. Semua orang bilang gitu. Saya setuju kalau bahasa Perancis dibilang unik. Beda dengan bahasa Indonesia, tulisan dan cara baca di bahasa Perancis berbeda. Dibilang romantis, iya.. pokoknya romantis gitu! *mau kasih contoh tapi takut salah.. ya gajadi deh* Tapi seksi? Mm.. menurut saya cara bicara orang yang bisa bicara bahasa Perancis dengan lancar entah itu native atau bukan native.. tetap terdengar seksi bagi kuping saya.

Tapi sejujurnya saya akan dengan senang hati belajar bahasa lain. Dengan syarat saya suka dan sesuai dengan cara bagaimana bahasa itu diajarkan. Dulu di sekolah, kelas bahasa Jerman diajarkan dengan media film, lagu, contoh percakapan dalam kehidupan sehari-hari (plus ada gambarnya), praktek langsung, lalu ada native yang berkunjung.. apalagi kalo native-nya cowok, muda, ganteng, menarik hati.. Oke cukup, keterusan kan.

Nah, begitu juga dengan bahasa Inggris. Saya dulu les.. dan biasanya di tempat bimbel gitu ada metode khusus gimana caranya biar murid merasa senang ketika belajar dan yang pasti mereka bisa menyelesaikan ulangan akhir semester bahasa Inggris dengan nilai yang memuaskan  berbicara bahasa Inggris.. meskipun nggak lancar-lancar amat.

Saya nggak akan tahan dengan belajar bahasa dengan guru yang tiba-tiba buka buku dan bilang "Ya, saya ingin kalian buka halaman sekian dan hapalkan semua verb dan noun dalam halaman itu. Saya akan menguji kalian di jam kedua." kemudian hening. Yah mungkin nanti di universitas akan diajarkan begitu, tapi pas lihat temen-temen saya masuk sastra (sastra Jerman, sastra Perancis, sastra Jepang) mereka asik-asik aja. Saya suka ujian hören, saya suka ujian mündlich. Saya suka mendengar dan berbicara sehingga saya tau sejauh mana saya bisa menguasai bahasanya.

Bahasa itu penting. Itulah alasan saya kenapa dulu waktu SMA saya masuk bahasa. Saya nggak akan belajar bahasa Jerman kalau saya tidak ada di kelas Bahasa. Saya nggak akan bisa bicara lancar dengan bule-bule kalau saya tidak belajar bahasa mereka, begitu juga mereka tidak akan mau belajar bahasa Indonesia jika saya tidak mengenalkan mereka. Saya nggak akan mimpi pengen keluar negeri kalau saya nggak bisa berbahasa asing. Dunia ini luas.. saya nggak mau hanya ada di sini.

Jadi, saya pengen belajar bahasa yang baru buat saya lagi.. bahasa Perancis. Vive La France!


Mar 16, 2014

Because... It's You

For you, the apple of my eye..

No no, I prefer to call you "a strawberry of my eye". Strawberry reminds me of you. Strawberry is sweeter than apple. Just like you.. sweeter than anyone else. Strawberry has a shape of heart. Apple doesn't! I know you like Strawberry too. And as I write this, Strawberry Swing by Coldplay plays along. Oh that song is really sweet...

People say that sky is something which connects hearts. I don't agree, unless my sky is bright and full of stars. My sky which I see from my room? Nah.. It doesn't have stars anymore. I prefer sea. Sea won't only connect my heart, it heals my heart. Sea is blue but sky could be grey. Sea has sound of waves and the smell of salty yet fresh air.. and ripple that tickles my feet.. I like it! I don't care if people say sky is deeper and wider, or sky color is reflected on sea.. and that's why the sea is blue. For me, you are my sea. The only one who can calm me down.

People say sunny day is the best. When the sky is clearly blue and sun shines really bright. I prefer rainy day. Rainy day won't burn my skin. In rainy day, the sun won't dazzle my eyes. Rainy day is cold and calm. Rainy day has a special lullaby which sends me to sleep with sweet dreams. Rain hurts me once, when I was out there and it suddenly fell. After that, I spent 2 days on bed and fell asleep to the sounds of falling water. Just like you.. you are bright but don't hurt my eyes, you can send me to sleep with sweet dreams, you hurt me once but I can't hate you.

People say it is best to be with someone who is close to you. But I don't think so. I prefer you. You maybe are not my everything. You are not my apple, my sky, or my sunny day. But you are my strawberry, my sea, my rainy day.. you are everything I prefer beyond anything else. Because it's you. What they said about you, about us.. is something they have never seen. I still prefer you than anyone else.

Happy 19th birthday my kitty. I can't believe I still have a chance to say it for the third times. I wish you all the better things in your life : healthier, happier, and closer to me. I wish i still could say "Happy birthday" for the next thousand years. I love you.. because it's you.

Love,
Your Kitty