Labels

Jul 10, 2014

Some People

Semua dimulai ketika negera api menyerang ngabuburit sama Ila di Suhat, and that convo just came up to the surface : tentang orang-orang jaman SMP dan bagaimana jika kita ketemu lagi sekarang.

Well, ada beberapa orang dari jaman SMP yang dekat dengan saya, teman baik, saaaaangat baik malah. Anak-anak OSIS, teman yang 2-3 tahun sekelas, satu ekskul, suka bercanda bareng.. orang-orang kayak gini yang kalo ketemu lagi, mungkin nggak akan jadi awkward moment. Obrolan nggak akan berhenti di "apa kabar? baik? oh...".

Sungguh di luar dugaan, pulang dari masjid, ketika melewati sebuah stand makanan, saya merasa terpanggil. Bukan karena ada yang makanan yang enak, tapi karena ada yang beneran manggil."Dinar, ayo mampir, Dinar!", kata Mr. John Doe. Reaksi saya cuma satu : diam di tempat. Apa dia fans? Apa dia stalker? Paparazzi?

Bukan. Dia akhirnya mengungkapkan jati dirinya : Bang Danar, yang lebih saya kenal sebagai Om Danar. Dia salah satu orang dari jaman SMP yang entah bagaimana dia masih ingat nama saya dan nama Ila. Yes, he still does remember! Sementara saya.. ehem, merasa tau orangnya aja nggak (kalo dia nggak bilang dia siapa).

Bang Danar dulu pelatih paskibra yang jahat. Dia dan salah seorang temennya yang juga cowok, pelatih paskib, dan haha.. saya lupa namanya, suka nongkrong sama anak OSIS. Dari situlah saya kenal bang Danar. Bang Danar dulu sempat pacaran sama teman saya yang dengan brutal saya panggil Tante Ve. Maka jadilah ia.. Om Danar. Dan dengan brutal pula dia manggil semua orang yang memanggilnya om, "ponakan". Bukan asal ponakan, kami dinomori. Saya, dengan terpaksa mengalah pada Celina, dipanggil Ponakan Dua. Celina, Ponakan Satu. Total mungkin ada sepuluh.

One thing that made me wonder, kami sudah lama nggak ketemu. Mungkin sudah 4 tahun, ketika saya lulus SMP. Tapi om Danar masih bisa mengenali saya dan Ila, sementara saya cuma bisa bilang "mmm siapa ya?".
Meskipun ujung-ujungnya dia promosi kafe barunya dia, but it felt nice.

Some people still care. Mereka masih bisa mengenali orang lain meskipun udah luamaaaa nggak ketemu. Mereka masih mengikuti ke mana kita pergi meskipun kita udah nggak lagi lihat ke belakang. And I appreciate it soo much.

No comments:

Post a Comment