Labels

Apr 27, 2014

Learn To Stop Cyberbullying

Saya baca artikel keren Ken tentang si Dinda yang memprotes ibu hamil di KRL. Selain memberikan pandangannya pada masalah si Dinda ini, Ken juga mengkritisi pengadilan maya. Bagaimana Dinda dihakimi oleh banyak orang dari yang siapa-siapa sampai bukan siapa-siapa. Pro dan kontra para penduduk internet untuk Dinda. Setidaknya itu yang saya tangkap.

Saya tidak akan bahas Dinda. Saya tidak bisa memberikan komentar cerdas seperti yang Ken lakukan, she's way much smarter, much mooooore than me! Saya ingin menyenggol sedikit tentang 'pengadilan maya' yang Ken bicarakan. I won't talk in smart and really critical way but really full of meaning like Ken did.

Mungkin pernah sekali dua kali kita memberikan komentar tentang tindakan orang lain, baik yang kita kenal maupun tidak, di internet. Nyindir maksudnya. Pernah, kan? Believe it or not saya pernah menjadi pelaku dan juga korban. Bukan sekaligus, maksud saya.. saya pernah jadi pelaku dan pernah juga jadi korban.

Begini ceritanya ketika saya menjadi pelaku. Ketika itu saya sedang tidak menyukai seorang teman. Sebagai remaja yang selalu merasa benar, apa yang si teman lakukan selalu tampak salah. Apa yang dia dan teman-temannya posting di facebook atau twitter selalu tampak pamer atau menyindir. Saya akhirnya malah mengolok-olok dia secara tidak langsung di internet juga, alias nyindir. Atau kadang malah memberikan komentar-komentar (yang kalau saya ingat-ingat lagi) sangat menyakitkan hati.

Begini ceritanya ketika saya menjadi korban. Ketika itu saya mungkin melakukan sesuatu yang salah kemudian hal tersebut jadi perbincangan hangat di antara teman-teman saya yang tidak suka. Dibawalah hal itu ke internet. Satu dua tweet, satu dua status, semua tentang saya. Akhirnya saya jadi sedikit 'terkenal'. Terima kasih teman.. dan internet.

Ketika saya menjadi korban, akhirnya saya tahu bahwa beberapa hal mungkin tidak sebaiknya diungkapkan melalui media jejaring sosial. Dulu saya adalah penganut garis keras idealisme "my space my rules" : my facebook, my twitter, my instragram, my blog, my tumblr, my f*ck*n rules! Sekarang saya tahu saya salah. Entah siapa yang pernah bilang, seorang psikolog yang saya lupa siapa namanya, beliau bilang "apa yang Anda tulis, buat di internet, maka itu menjadi milik massa". Once something is written in internet, it will be people's to consume! It will be there. Even if it is deleted it will still be there. Seperti perkataan yang sudah keluar, tidak bisa ditarik lagi.

Problem saya tadi hanya sebagian yang sangat kecil dari permasalahan pengadilan maya. Banyak lagi yang lebih besar. Kasus Dinda misalnya dari yang hanya sebuah postingan di Path tentang ibu hamil yang minta tempat duduknya di KRL. Tidak lama kemudian postingannya menjadi massive news. Dia jadi tersangka utama yang 'dihajar' massa internet. Atau  masih ingat kisah tragis gadis cantik bernama Ade Sara? Pembunuhnya benar-benar 'habis' jadi bulan-bulanan warga maya.

Adakah di antara anda yang tahu cerita tentang Phoebe Prince? Dia adalah gadis remaja, seorang korban bullying yang akhirnya tewas dengan cara menyedihkan. Bunuh diri. Sebuah artikel di internet pernah menjelaskan bahwa selain dibully secara langsung, Phoebe pernah membaca beberapa status di facebook pembully tentang dirinya. 'After her death, many crude comments about her were posted on her Facebook memorial page'.

Dunia maya adalah dunia kejam. Pengadilannya benar-benar tanpa batas. Siapapun bisa dihukum di sini.

Di blognya, Ken bilang "Sedemikian mudahnya kita berbuat, mudah lupa, jika dalam kawanan." Saya mengakui hal itu. Saya sadar bahwa hal itu tidak sepenuhnya baik. Saya belajar untuk menahan diri. Saya tentu punya pandangan tapi saya belajar untuk mengendalikan 'mulut' saya. Beberapa hal tidak harus dituliskan di internet, terutama jejaring sosial. Dengan mencaci atau menyindir seseorang di facebook, twitter, path, atau manapun itu tidak akan menyelesaikan masalah. Kita tidak pernah tahu, mungkin sebuah kata yang di posting di internet bisa menimbulkan rasa sakit hati bagi orang lain. Mungkin sebuah sindiran di internet bisa membuat seseorang merasa rendah diri. Atau yang terburuk.. mungkin.. bunuh diri?

Apr 20, 2014

Jangan Kembali Gelap

Akhirnya semua wanita mendapatkan kebebasannya. Sayangnya kebanyakan mereka lupa apa makna emansipasi sebenarnya. Emansipasi wanita berarti proses pelepasan diri para wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju.

Keinginan Kartini untuk kita cuma satu : agar wanita dianggap sama. Sederajat dengan pria, sama pintarnya, sama tangguhnya. Agar kita para wanita tidak melulu ada di dapur tapi juga pergi bersekolah. Agar wanita juga mendapatkan pendidikan dan tidak dibodohi anak laki-laki.  

"Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya" - R.A Kartini

Akhirnya kesampaian juga, bukan? Wanita pergi ke sekolah. Tidak lagi dipingit. Mendapat pengakuan dan perlindungan hukum yang sama dan mereka cerdas. Mereka bisa bekerja dengan tenang, menjalani profesinya dengan hati-hati dan bertanggung jawab. Mulai dari tukang sayur sampai dokter, petani sampai anggota dewan pasti ada wanita.

Namun, bukan salah Kartini jika kebanyakan wanita hari ini melenceng jauh dari harapannya dulu. Wanita-wanita cerdas yang diharapkannya bisa membawa kesejahteraan bagi rakyatnya kelak justru membawa kesedihan bagi bangsanya. Beberapa wanita masuk penjara karena korupsi, penggelapan dana, membunuh, menipu, mencopet, mencuri, dsb. Tidak hanya satu atau dua.

Bukan salah Kartini pula apabila kebanyakan wanita sekarang ini lebih suka mengejar kehidupan "sendiri", berkarier, mencari pengalaman, bersenang-senang, mendapatkan uang, sukses dan kaya raya. Hasilnya untuk diri sendiri, she doesn't want anything else but happy! Tidak ada salahnya jadi mandiri. Terdengar ambisius, tapi saya juga begitu. Mungkin puluhan atau ratusan perempuan muda dan wanita dewasa juga menginginkan hal yang sama. Tapi saya mulai merasa mungkin itu semua akan jadi membosankan pada ujungnya.

Kemudian di tengah kebebasan wanita dalam memperkaya diri muncullah nama-nama mereka, wanita-wanita yang tidak hanya mengedepankan diri mereka. Muncullah Antarina S.F Amir, seorang ibu yang meneruskan usaha Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan. Butet Manurung, perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di Indonesia. Ita Martadinata Haryono, seorang aktivis HAM Indonesia yang tewas dibunuh secara misterius di usianya yang ke-18. Marsinah, aktivis dan buruh pabrik, diculik dan kemudian ditemukan terbunuh pada 1993. Ratna Sarumpaet, Suciwati, Tri Mumpuni dan banyak wanita lain yang berdiri tidak hanya untuk dirinya sendiri.

Wanita harusnya tahu bahwa hidupnya bukan hanya semata untuk dirinya sendiri. Wanita boleh cerdas, boleh kaya, boleh berpendidikan, tapi tidak lupa akan hakikatnya sebagai wanita : sebagai anak, sebagai ibu, sebagai istri, sebagai anggota masyarakat. Ingatlah kata-kata "di balik kesuksesan seorang pria ada wanita hebat di belakangnya". Ingatlah bahwa 80% kecerdasan seorang anak diwariskan dari ibunya.

"Siapakah yang akan menyangkal bahwa wanita memegang peranan penting dalam hal pendidikan moral pada masyarakat. Dialah orang yang sangat tepat pada tempatnya. Ia dapat menyumbang banyak (atau boleh dikatakan terbanyak) untuk meninggikan taraf moral masyarakat. Alam sendirilah yang memberikan tugas itu padanya." 

- R. A Kartini (Berikanlah Pendidikan Kepada Bangsa Jawa *baca: Indonesia). Nota R.A. Kartini tahun 1903 yang dipublikasikan melalui berbagai surat kabar.

Selamat Hari Kartini. Habis gelap terbitlah terang. Semoga tidak ada kegelapan lagi setelah ini.

Apr 18, 2014

Si Kriting

Kayaknya saya jarang sekali cerita tentang keluarga di blog. Nah emang nggak ada yang bisa diceritain juga sih. Keluarga saya kayaknya normal-normal aja gitu, nggak ada yang spesial-spesial. Nggak ada yang pedes dan pake telor dua *emang martabak?*

Kebetulan hari ini pas sekali, adek saya ulang tahun yang ke-8. Nggak kerasa adek saya sekarang udah kelas 2 SD mau naik kelas 3. Dulu pas dia lahir, saya masih kelas 5 SD. Waktu itu pengennya punya adik cowok biar bisa diajak berantem bareng. Ternyata punya adik cewek bisa juga diajak berantem haha :p

Adek saya rambutnya keriting, sampe semua orang dari keluarga, tetangga, temen-temen saya, temen-temen sekolah dia, manggil dia "Kriting". Semakin gede, dia pengen melepas trademark-nya dia ini. Pengen rambut panjang dan lurus katanya. Usahanya banyak banget, mulai dari keramas tiap hari, sisiran tiap mau tidur, sampe kalo ikut ke salon minta dicatok (tapi nggak dibolehin). Apa daya.. nggak lurus-lurus juga.

Adek saya jago ngeles kalo dimarahin, jago malak, dan jago ngumbar-ngumbar rahasia. Tapi kalo rahasianya dibocorin bisa ngambek sepanjang minggu. Kalo dimarahin sama ibuk, dia bakal marahin balik. Paling nggak suka belajar, sukanya nonton TV. Saat ini dia dalam fase suka isi-isi biodata.

Meskipun kadang ngejengkelin, tapi adek saya ini kooperatif banget. Dia suka banget ngasih duit (receh) dan bantu-bantu kalo saya lagi sibuk beres-beres. Ya itu kalo mood dia lagi bagus sih. Kadang suka bagi-bagi kue atau jajan juga.

Pokoknya selamat ultah aja deh ya dek.


Adek saya, usia 3 tahun




Apr 14, 2014

Work for 2

Holaaaaa amigaaaaaa!

Hari ini saya nggak mau posting apa-apa, cuma mau kasih tau aja *sok orang penting*

Setelah tiba-tiba keinget password masuk tumblr dan memutuskan apakah mau deactive tumblr apa nggak. Dan akhirnya nggak jadi deact tumblr, secara katanya yang main tumblr itu nggak kalah gaul sama yang punya blogspot. Saya pengen gaul kuadrat. Jadi akhirnyaaaa saya bakalan sering ngepos-ngepost di sana dan di sini.

Lagipula, ini sudah jadi salah satu resolution saya : sering-sering menulis! Oke deh, saya mau balik membabu lagi. Boleh liat tumblr saya di sini. Nggak liat juga gapapa sih. Enjoy your day people!

Apr 11, 2014

Two Years Ago Today..

Kalo diinget-inget sih, tanggal ini 2 tahun lalu saya nangis-nangis dalam perjalanan dari hotel ke bandara Ngurah Rai. Nangis-nangis depan hotel sambil ngeliat kebelakang, ada teman-teman yang dadah-dadah. Mereka nangis juga. Saya berharap kalo ada acara kumpul-kumpul lagi, saya nggak pulang paling awal.

Ternyata pulang nggak paling awal juga nggak enak. Ngeliat temen yang pulang duluan, ngedadahin mereka dari pintu hotel sambil mikir kapan yaaa bisa ketemu lagi? Belum lagi nangis-nangisnya jauh lebih heboh. Pelukannya jauh lebih erat.

Kayaknya sudah terlalu sering saya cerita tentang EinBlick di sini. Saya juga rindu Silke. Kerstin juga! Ah saya kangen semua. Kita cuma ketemu 10 hari. Plus 5 hari di Jakarta. Beberapa dari kita pernah ketemu di acara lain. 




Tiba-tiba keinget gimana pas kejebak di lift hotel gara-gara Theia kepo sama pintu lift yang sedikit kebuka. Dia langsung aja gitu narik pintu itu sampe kebuka makin lebar dikit. Lift tiba-tiba berhenti. Haidar bilang "Jangan panik! Jangan panik! Tenang, tenaaang!". Semua dalam lift cuma bisa ngeliatin dia. 

Tiba-tiba juga keinget gimana saya dan Rifa bertingkah dalem kamar 410. Yang males bangun tidur lah, yang lari-larian dalem kamar sambil bilang "Aku seksiiiiiii!", yang curhat-curhatan sambil dandan depan kaca segala. Rasanya kangeeen banget. Pengen diingetin solat lagi sama tetehku itu. 

Tiba-tiba keinget juga sama sarapan dan makan ala EinBlick. Tiap pagi menunya nasi goreng pake sosis melulu. Kalo ala EinBlick, nasi goreng+sosis, dalem piring yang sama dikasih pancake juga. Selai pancakenya ada yang nanas, bluberi, stroberi, dan favorit saya madu. Tiap jam 10 dan jam 1 ada snack, dan inilah snack paling uenak yang pernah saya makan : pisang keju. Hah pisang keju? Pisang keju ini lain daripada yang lain. Lebih bercita rasa. Pernah juga dikasih makan malem ayam betutu satu ekor per orang. Wow, itu juga makan malam paling ekstrim yang pernah saya makan.

Kita ber-20 belajar banyak hal bareng-bareng. Tentang kerja tim. Bikin film. Bikin cerita yang menarik. Kami melihat hasil kerja negara lain. Belajar tentang pertemanan. Kita suka bercanda-bercanda gila. Tukar cerita. Saling ngasih motivasi. Curhat. Tukar ilmu juga. Pulang-pulang saya malah makin cinta sama Indonesia.

Ketika pulang, baru sampe bandara Abdul Rachman Saleh, saya dapet SMS dari Thea yang sukses bikin saya nangis lagi. Isinya 'Aku denger berita keberangkatan pesawat Malang. Sayonara kawan, kapan-kapan kita ketemu lagi'.

Sayang banget setelah dari Bali kita nggak pernah kumpul lengkap lagi. Di Jakarta cuma 16 yang datang. Bahkan kayaknya nggak bakal pernah lengkap lagi. Dany udah nggak ada di tengah-tengah kami. Fisiknya nggak ada, tapi semua tentang dia.. kenangan, motivasi, semangat, bercandaan, cerita, doa, harapan, tawa, sedih, perhatian dia tetep ada di hati kami.

EinBilck bukan cuma temen. Mereka udah kayak keluarga saya. Saya punya bapak, mama, adek, kakak, sampe anak! 

Makasih Gaby, Ken, Ian, Golda, Iqbal, Dhika, Gita, Salma, Rifa, Tiara, Haidar, Aletheia, Marsha, Kiky, Priska, Chika, Julia, Clara, Dany. Makasih buat semuanya! Happy 2nd Anniversary!

Apr 4, 2014

How Do I Say That in Finnish?

Akhir-akhir ini saya sering minta pacar ngajarin bahasa Suomi. Soalnya dari awal kenalan sampe sekarang masa saya cuma bisa bilang "rakastan sinua" doang. Standar abis!

Me : How do I say "how are you" in Finnish?

Doi : 'miten voit?' or 'miten menee?'

Me : Nah terus, what's the difference?

Lalu si bule menerangkan sedikit bedanya kedua kata itu tadi. Superb sekali sodara-sodara! Dia menerangkan detail sekali! Saya menyangka kalo nanti dia tinggal di Indonesia, dia bisa jadi guru besar Bahasa Finlandia, lalu kita usaha les-lesan bahasa Finlandia ~.~ Sayang, mungkin nggak ada peminatnya.
 
Balik lagi ke belajar privat bahasa Suomi. Semakin ke sini, kata-kata yang saya minta ajari jadi nggak serius. Awalnya hanya minta diajari per kata, sekarang per kalimat. Sok-sokan belajar sama pacar sih.

Me : how do I say "I miss you" in Finnish?

Doi : minulla on ikävä sinua

Me : how do I say "you're my boyfriend" in Finnish?

Doi : olet minun poikaystäväni

Me : how do I say "I'm hungry" in Finnish?

Doi : minulla on nälkä

Me : how do I say "baby, cuddle me!" in Finnish?

Doi : kulta syleile mua!

Me : how do I say "I want to eat noodles with sausage and at night we should go watch some good movies" in Finnish?

Hening.

Tidak ada jawaban.

Bapak guru kembali hibernasi di kutub utara.

Apr 1, 2014

Ngalam Sak Abad

Waktu SD kelas 4 dulu, ada satu lagu yang diajarkan oleh bu guru, saya nggak ingat judulnya tapi lagunya kurang lebih begini :

Betapa indah gemilang
Kota Malang
Kota di datar tinggi
Sejuk, menarik hati
Yang brantas melintas berliku
Yang tepi dilindung gunung
Penuh pemandangan sehat
Malang kota berkat

Ya, Malang kota harapan
Setiap insan
Lihat gedung sekolahnya
Lihat industrinya
Sekitarnya penuh tamasya
B’ri sehat jiwa dan raga
Marilah kawan bersyukur
Malang kota subur
 
Tanggal 1 April 2014 (hari ini) tepat hari ulang tahun kota yang ke-100. Ciee ciee ulang tahun niiih! Habis ini banyak perayaan besar-besaran dong ya, secara kan spesial seabad gitu :3

Saya lahir dan besar di Kota Malang, berarti sudah 19 tahun saya tinggal di sini. Selama itu juga saya udah merasakan perubahan Kota Malang baik yang positif maupun yang negatif.. (negatifnya juga ada lhoooo). Tapi yang pasti sih, saya merasa bersyukur bisa tinggal di Kota Malang, bukan kota-kota yang lain.

Kota Malang itu letak geografisnya oke banget. Dataran tinggi tapi ada pantainya.. ralat, pantainya ada di kabupaten sih tapi tetep aja Malang :p Malang deket sama Bromo dan Semeru. Malang deket Kota Batu dan Surabaya. Malang deket sama Jatim Park (haha!). Sering tuh banyak turis yang dateng ke Malang, apalagi kalo yang bule-bule gitu, lumayan buat cuci mata ~.~

Udara di Malang itu nggak panas dan nggak terlalu dingin. Sejuk. Adem-adem kulkas (lebay -.-). Nggak sedingin kulkas juga kali, tapi tetep adem. Bagi saya, Malang tetep adem meskipun mataharinya lagi cerah banget. Anginnya itu lho, semriwing~ Karena ada di dataran tinggi, makanya udaranya jadi sejuk banget. 
Malang dikelilingi gunung juga. Waktu masih SMA, setiap berangkat sekolah saya bisa melihat deretan gunung-gunung berjejer rapi dan indah sekali dari kejauhan. Jauh sih, tapi kelihatannya dekat ~.~ Meskipun gunungnya banyak dan namanya berbeda-beda, saya tetep aja bilang itu gunung putri tidur, soalnya bentuknya mirip banget putri tidur :p

Malang itu komplit deh : kota wisata dan kota pelajar. Malang banyak didatangi orang tiap tahunnya. Ada yang cuma turis, ada yang tinggal untuk bekerja, ada yang cuma sekolah atau kuliah aja.  Ada beberapa universitas ternama, sekolah internasional, dan sekolah favorit yang terkenal juga! Ada Industri tempe sanan yang sudah terkenal sampai luar negeri.

Tapi menurut saya, Malang juga harus sedikit berbenah lagi. 

Masih banyak infrstruktur yang perlu diperbaiki, contohnya nih banyak jalan yang berlubang. Malang juga semakin macet dan ramai, kadang udaranya nggak kerasa sejuk karena udah mulai kena polusi. Beberapa keluhan juga muncul dari kebijakan pemerintah, seperti jalanan yang dibuat satu arah, masuknya taksi "B" di kawasan kota, dsb. tapi toh semua itu segera berlalu. Malang tetap aman dan tenteram.

Saya akan tetap suka di Malang. Malang adalah tempat saya lahir dan dibesarkan. Rumah saya. Salah satu teman saya dari kota lain bilang Malang itu kota yang seperti pagi hari yang cerah. Ah, mungkin maksud dia hangat. Saya akan selalu ingat daerah tugu yang ramai ketika berangkat sekolah jaman SMA, terminal Arjosari yang selalu sibuk, Malang Tempo Dulu yang ada tiap tahun, Arema sing menangan, semuaaaanya! 

Saya sebagai warga kota Malang yang gaul dan unyu, saya menyampaikan selamat ulang tahun kota kami tercinta. Saya suka Jogja, saya suka Bali, tapi Malang akan selalu jadi tempat saya pulang. A home is always be a home, right?

Dirgahayu Malang!
Sumber gambar : Wikipedia.