Labels

Jan 28, 2012

Wall-E

Yak, pagi ini bangun tidur tanpa mandi ato minimal sikat gigi dulu, saya langsung memutuskan nonton film. Gatau kena sambet apa tiba-tiba pengen nonton film yang unyu-unyu. Dan kalo nyari film model ginian, Disney Pixar selalu jadi gudang yang tepat untuk didatangi. Pilihan saya jatuh ke Wall-E.

 
Sumber : Google

Sebenernya pertama kali kenal film ini (bukan pertama kali nonton) itu pas saya nonton bareng di SMP dulu. Awalnya guru saya ngasih pilihan antara Wall-E atau Monster,Inc. Tapi menurut kami saat itu gambar Monster,Inc lebih cute dari Wall-E yang lebih terkesan "canggih" karena menampilkan robot-robotan. So Monster,Inc adalah pilihan kami saat itu.

Terlepas dari gambar mana yang lebih cute, saya tetep pengen nonton Wall-E. Kenapa? Karena film ini animasi, dan keluaran Pixar. Pixar men!! Hampir semua film animasi favorit gue keluaran Pixar. Okay, jujur semua keluaran Pixar jadi favorit saya. Sebut aja Monster,Inc (2001, most favorite!), The Incredibles (2004), and also Up (2009). Dan sekarang ditambah Wall-E (2008).

Okay sekarang balik ke Wall-E

Wall-E bercerita tentang robot pembersih sampah yang (sepertinya) hidup sendirian di bumi ini bersama kecoaknya. Suatu hari robot lain dari pesawat raksasa yang bernama Axiom, bernama Eve datang untuk mencari tanda-tanda kehidupan tumbuhan di bumi. Wall-E pun akhirnya jatuh cinta sama si Eve. Nah, lebih terangnya gimana baca aja di IMDb atau Wikipedia -_-v

Jujur aja saya salut banget sama Andrew Stanton yang bertindak sebagai sutradara sekaligus salah satu penulis cerita film ini. Beliau bisa memadukan cerita tentang lingkungan, teknologi, bahkan cinta-cintaan dalam satu film. Antara logika dan khayalannya itu menurut saya masuk banget. Kayak logikanya : sampah di bumi yang nggak keurus jadi menggunung. Dipadukan sama khayalannya : sampah yang menggunung tadi diubah jadi gedung pencakar langit sama para Wall-E. Bisa diliat di awal film, bumi yang ditinggalin seluruh penghuninya untuk mengungsi ke pesawat raksasa yang bernama Axiom. Mereka ninggalin sampah yang begitu banyak sampe harus diurus oleh Wall-E. Bumi udah kayak tumpukan sampah dan gundukan kumuh.

Awal-awal film ini juga nggak terlalu banyak dialog. Cuma diliatin kehidupan si Wall-E yang sendirian di Bumi. Selain itu tingkah Wall-E yang "protektif" banget ke Eve sehingga banyak menimbulkan kerepotan robot lain juga nambah lucu.

Film ini boleh banget ditonton semua umur, nggak cuma anak-anak doang. Pesan moral yang ngena banget. So Recommended!

No comments:

Post a Comment